"Kami menilai perlambatan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pengaruh kenaikan suku bunga domestik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi A Johansyah saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Namun di tengah perlambatan penyaluran kredit tersebut, lanjut dia, ketahanan perbankan masih terjaga.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tetap tinggi, mencapai 18,4 persen, jauh di atas ketentuan minimum delapan persen.
Sementara rasio kredit bermasalah (Non Performig Loan/NPL) pada Oktober 2013 tetap rendah, sebesar 1,91 persen.
"Stabilitas sistem keuangan terjaga, dengan dukungan ketahanan industri perbankan yang solid," ujar Difi.
Difi menambahkan, Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013