“Itu jadi kunci bagi media agar bisa survive di tengah gempuran media sosial dan homeless media saat ini,” ujarnya di sela-sela acara Rapat Kerja Serikat Pekerja Antara Perjuangan (SPAP) 2024 dengan mengusung tema “Kesiapan Pekerja dalam Menghadapi Perubahan Industri dan Ekonomi Negara” yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Pria yang juga merupakan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) menekankan bahwa saat ini industri media sedang tidak baik-baik saja karena adanya peralihan perilaku masyarakat dalam mencari informasi tak lagi didominasi oleh media arus utama.
“Ini tentunya menjadi tantangan tak hanya bagi satu atau dua media saja tapi secara keseluruhan,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Federasi Sinergi BUMN Anton Witarman juga menyampaikan perubahan industri dan ekonomi bagi sejumlah perusahaan BUMN dituntut untuk meningkatkan kinerja dan produktifitasnya, jika tidak maka akan menimbulkan penyusutan pendapatan yang berujung pada sejumlah masalah ketenaga kerjaan seperti perubahan status hukum perusahaan, klusterisasi sampai efesiensi pekerja di sejumlah BUMN.
Di sisi lain Ketua Umum SPAP Gondo Makhfudz menyampaikan, pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh begitu masifnya perubahan di berbagai sektor industri sehingga mendorong seluruh insan di dalamnya untuk tetap bertumbuh seiring perkembangan zaman.
“Mulai dari berbagai krisis geopolitik di belahan bumi lainnya hingga transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Calon Presiden terpilih Pilpres 2024, tentunya sedikit banyak akan merubah pimpinan lembaga negara, Kementrrian termasuk di dalamnya BUMN,” tuturnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024