Wina (ANTARA News) - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rabu (11/12), mengkonfirmasi bahwa para pemeriksanya berencana mengunjungi tambang uranium Gachin di Iran Selatan sebelum 11 Februari.
IAEA mengkonfirmasi berita tersebut setelah pertemuan dengan delegasi Iran di Wina, karena tambang tersebut dipandangnya "produktif".
Kedua pihak dijadwalkan bertemu lagi di Ibu Kota Iran, Teheran, pada 21 Januari, demikian laporan Xinhua.
Wakil Direktur IAEA Tero Varjoranta mengatakan ia berharap bisa menekan Republik Islam tersebut mengenai "kemungkinan dimensi militer" bagi program nuklirnya, kata Austria Press Agency.
Pemeriksaan, atau "akses tertata", ke tambang itu termasuk enam tindakan praktis yang disepakati oleh Iran pada 11 November untuk dipenuhi dalam waktu tiga bulan. Itu terpisah dari kesepakatan yang dibuat Teheran dengan keenam negara besar dunia pada 24 November.
Iran telah setuju untuk mundur dari program nuklirnya sebagai imbalan bagi diredakannya sanksi oleh negara asing.
Pada Minggu, pemeriksa IAEA mengunjungi instalasi air berat Arak di Iran, untuk pertama kali dalam dua tahun. Kekhawatiran masih ada, instalasi tersebut mampu menyediakan sarana untuk membantu produksi bom nuklir buat instalasi rekator yang belum selesai dibangun.
Meskipun masih ada kecurigaan mengenai pembuatan senjata, rejim Iran tetap menyatakan program nuklirnya sepenuhnya bertujuan damai.
(C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013