Tangerang (ANTARA News) - Peredaran narkotika di Kota Tangerang Selatan, Banten, mengalami peningkatan secara signifikan.
"Dari hasil pengungkapan yang dilakukan kepolisian, peredaran narkotika di Tangerang Selatan begitu meningkat tajam," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Heri Istu Hariono di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan, meningkatanya peredaran narkotika disebabkan karena Tangerang Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang yang memiliki Bandara Soekarno-Hatta, Kabupaten Tangerang dengan kawasan industri termasuk pabrik kimia serta Serang dengan Pelabuhan Merak.
Bahkan, seluruh wilayah di Kota Tangerang Selatan masuk dalam zona merah yang patut diwaspadai dalam peredaran narkotika.
Misalnya saja pengungkapan kepemilikan ganja sebanyak 130 kilogram oleh Polsek Ciputat dan satu ton ganja kering oleh Polsek Pamulang.
Dengan begitu, maka dapat dikatakan jika Kota Tangerang Selatan menjadi tempat penyimpanan dan peredaran narkotika untuk wilayah Jabodetebak.
"Maka itu, semua wilayah di Tangerang Selatan dikategorikan sebagai daerah rawan atau zona merah," kata Heri.
Pihaknya berharap dapat melakukan kerjasama dengan semua pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam bahaya narkotika.
Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dini serta mengawasi dan menekan peredaran narkotika. "Masyarakat kedepannya bisa dilibatkan dalam mengawasi lingkungannya dari peredaran narkotika," jelasnya.
Polsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada hari Minggu (8/12) berhasil menyita ganja kering sebanyak satu ton dari tiga pelaku bandar.
Kapolsek Pamulang Kompol Mochamad Nasir, mengatakan ketiga tersangka merupakan bandar besar untuk wilayah Jabodetabek dengan asal ganja dari jaringan Aceh.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013