Tunis (ANTARA) - Otoritas Palestina meminta Pemerintah Amerika Serikat untuk segera bertindak mencegah operasi militer Israel di Kota Rafah di Gaza, kata juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh pada Senin.
Media Times of Israel melaporkan pada hari sebelumnya bahwa Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mulai menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan bagian timur Rafah menjelang operasi militer yang direncanakan.
Militer Israel menyarankan penduduk setempat untuk pindah ke zona kemanusiaan di wilayah Al Mawasi dan Khan Younis.
"Oleh karena itu, kami menyerukan kepada Pemerintah AS untuk segera bertindak dan mencegah genosida dan pengungsian, serta meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran serius yang dilakukannya terhadap hukum internasional sebelum terlambat," kata Abu Rudeineh seperti dikutip kantor berita Palestina WAFA.
Sebagaimana diwartakan, laporan Radio Angkatan Darat Israel menyebut keputusan untuk mengevakuasi warga dari Rafah timur diambil dalam sidang kabinet, Minggu malam (5/5). Diperkirakan 100.000 warga sipil berada di wilayah yang akan dievakuasi.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant disebut telah memberi pengarahan kepada Menhan AS, Lloyd Austin, tentang keputusan untuk memulai evakuasi penduduk dari kota di selatan Gaza itu.
Pesawat Israel menjatuhkan selebaran di atas kota guna mendesak penduduk di wilayah Rafah timur untuk mengungsi dan menuju Al-Mawasi. Selebaran tersebut juga memperingatkan warga Palestina agar tidak kembali ke Kota Gaza atau wilayah utara Jalur Gaza, atau "mendekati pagar keamanan timur dan selatan yang berbatasan dengan Mesir."
Rafah adalah rumah bagi 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari perang yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang diklaim Israel merenggut sekitar 1.200 nyawa. Hamas juga dituding menyandera 250 orang Israel.
Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan hampir 34.700 warga Palestina, serta menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza hingga penduduknya menjadi kelaparan dan rentan tertular penyakit.
Sumber: Sputnik
Baca juga: UNRWA tolak desakan Israel untuk evakuasi dari Rafah
Baca juga: Israel paksa warga Palestina di Rafah untuk segera mengungsi
Baca juga: AS: Israel belum sampaikan rencana komprehensif untuk invasi Rafah
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024