Dengan ditemukannya Ambo Ale, maka korban meninggal dunia akibat musibah banjir yang terjadi pada Jumat (3/5) itu menjadi 13 orang.
"Saudara kita yang sedang dalam pencarian, Ambo Ale, kemarin telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Semoga pihak keluarga bisa diberi ketabahan," kata Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo di Makassar, Senin.
Amson Padolo juga menyampaikan bahwa kondisi pasca-bencana alam di Wajo telah berangsur kondusif.
Ia mengatakan, banjir yang melanda empat kecamatan, yaitu Belawa, Sabbang Paru, Tempe, dan Tana Sitolo, telah menyebabkan kerugian dan kesedihan yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Sementara Kepala Dinas Catatan Sipil Sulsel Muhammad Iqbal telah menyampaikan bahwa proses penerbitan surat akte kematian dapat dilakukan bagi korban yang meninggal dunia dan telah ditemukan.
"Surat ini penting sebagai dasar hukum bagi ahli waris untuk mengklaim asuransi dan bantuan lainnya," ujar Iqbal.
Dua hari sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin telah meninjau titik-titik terparah di Wajo akibat dilanda banjir. Di Wajo sendiri, 12 ribu warga terdampak.
Bahtiar juga berkoordinasi dengan Kapolda untuk memindahkan satu unit water treatment dan dapur umum dari Kota Belopa (Luwu) ke Siwa (Wajo), sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak bagi banyak warga yang terdampak banjir.
Baca juga: Banjir rusak belasan rumah dan fasilitas publik di Wajo Sulsel
Baca juga: Gubernur Sulsel: 12 Ribu warga terdampak banjir di Wajo
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024