Kami memang sudah beberapa kali melakukan apel kesiapan (pencegahan penyelundupan BBL) di tiap bandara....
Palembang (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap memperkuat kolaborasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dengan berbagai kementerian dan lembaga di beberapa lokasi baik darat dan laut yang berpotensi menjadi pintu penyelundupan benih bening lobster (BBL) ke luar negeri.

“Kami memang sudah beberapa kali melakukan apel kesiapan (pencegahan penyelundupan BBL) di tiap bandara, semua yang transit di situ. Ada aparat TNI AL yang ditugaskan di bandara maupun TNI AU, kepolisian. Memang sudah kami cegah,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono dalam konferensi pers penggagalan penyelundupan BBL yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan, Senin.

Ia juga mengakui telah menjalin kerja sama dengan Pangkalan TNI AL, Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair), Kepolisian Daerah hingga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan untuk memperketat pengawasan penyelundupan komoditas perikanan termasuk benur.

Baca juga: KKP buka peluang kerja sama budi daya lobster dengan negara lain

Namun demikian, Ipung sapaan akrabnya mengakui oknum-oknum ini tak hentinya menjalankan aksi nakal lewat pintu-pintu lain yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ipung menyebut sejumlah wilayah yang rawan penyelundupan benur meliputi Palembang hingga Jambi.

Ia juga menyayangkan masih ada oknum-oknum nakal yang nekat menyelundupkan BBL ke luar negeri. “Jadi sayang kalau barang ini lari ke luar negeri terus sementara nilainya luar biasa di Vietnam itu,” ujar Ipung.

Ia menambahkan, potensi ekonomi dari BBL yang bocor ke Vietnam sebagai pasar utama lobster lewat aksi ilegal bisa mencapai triliunan rupiah. Sementara Indonesia hanya bisa menjadi penonton akibat ulah oknum-oknum nakal.

Ipung menerangkan, modus operandi para pelaku penyelundup benur ini sulit dideteksi. Diakuinya para pelaku yang beroperasi di darat kerap berganti plat mobil hingga jenis kendaraan untuk mengelabui petugas.

“Mereka modusnya mengganti mobil biasanya dari mulai Sukabumi sampai Bogor ganti mobil, nanti nyeberang ganti mobil berangkat seperti itu, jadi sulit ketika kami ada informasi dari titik awal pakai mobil plat ini mengelabui petugas dalamnya sampai pakai mobil Alphard,” ujarnya pula.

Baca juga: Lanal Palembang serahkan BBL hasil penggagalan penyelundupan ke KKP

Sementara itu di udara, lanjut dia, pelaku kerap menggunakan koper atau kerap disebut koperman untuk menyusupkan benur lewat bandara. Kemudian di laut, pelaku beroperasi pada malam hari dengan menggunakan kapal dengan kecepatan tinggi (speed boat) dengan tujuan penyelundupan ke Singapura ataupun Malaysia namun pada ujungnya BBL itu bakal bermuara di Vietnam yang memiliki area budi daya lobster.

Dengan sejumlah modus yang telah diketahui, pihaknya bakal meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kebocoran BBL ke luar negeri.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024