Semoga perekonomian kita terus membaik setelah pandemi COVID-19
Medan, Sumut (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Sumut pada triwulan I 2024 tumbuh 4,88 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau naik tipis dari triwulan I 2023, yang 4,87 persen.
"Ini positif untuk pemulihan ekonomi. Semoga perekonomian kita terus membaik setelah pandemi COVID-19," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin di Medan, Sumut, Senin.
Nurul melanjutkan pada triwulan I 2024, nilai produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Sumut adalah Rp273,49 triliun, di atas periode serupa tahun sebelumnya yang Rp271,39 triliun.
Kemudian, PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) Sumut pada Januari-Maret 2024 berada di angka Rp152,82 triliun atau di bawah triwulan I 2023 (Rp153,72 triliun).
Namun, bila dibandingkan dengan triwulan IV 2023 (kuartal ke kuartal/q to q), pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I 2024 terkontraksi 0,59 persen.
Nurul memaparkan dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I 2024 dengan dampak 0,99 persen dari 4,88 persen pertumbuhan triwulan I 2024 (yoy).
Adapun pertumbuhan ekonomi tertinggi Sumut pada triwulan I 2024 secara tahun ke tahun (yoy) menurut lapangan usaha terjadi di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yaitu 11,63 persen, diikuti kategori informasi dan komunikasi 7,85 persen.
Sementara, dari sisi kuartal ke kuartal, sektor real estat dan jasa perusahaan yang memiliki pertumbuhan terbesar pada kuartal I 2024 yang masing-masing senilai 4,07 persen dan 2,01 persen.
"Sektor real estat mencakup hal-hal seperti jual dan sewa rumah. Untuk jasa perusahaan misalnya jasa notaris, akuntan dan advokat," kata Nurul.
Lalu, catatan BPS, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I 2024 sangat dominan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan share 0,95 persen dari PDRB Sumut triwulan I 2024.
Sebanyak 2,78 persen pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I 2024 (yoy) bersumber dari pengeluaran konsumsi rumah tangga ini.
Nurul juga menjelaskan kondisi tersebut memperlihatkan tidak adanya tekanan daya beli kepada masyarakat.
"Masyarakat masih mampu untuk membeli kebutuhan sehari-hari," tutur dia.
Di Pulau Sumatra, secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I 2024 menjadi yang tertinggi ketiga setelah Provinsi Sumatera Selatan (5,06 persen) dan Kepulauan Riau (5,01 persen).
Dari sisi kuartalan, kontraksi pertumbuhan ekonomi Sumut tiga bulan pertama 2024 juga tidak sedalam dengan provinsi lain di Pulau Sumatra. Adapun kontraksi pertumbuhan ekonomi terdalam di Sumatra di Kepulauan Bangka Belitung (-7,24 persen).
BPS juga menyebutkan Sumatra Utara masih menjadi provinsi dengan kontribusi perekonomian terbesar terhadap Pulau Sumatra yakni 23,68 persen.
Baca juga: BPS: Surplus perdagangan Sumut 405,28 juta dolar AS pada Maret
Baca juga: BPS: Ekonomi Sumut tumbuh 5,01 persen pada 2023
Baca juga: BPS sebut 197.015 wisatawan mancanegara ke Sumut pada 2023
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024