Medan (ANTARA News) - Seorang bayi kembar siam dempet perut hingga daerah kelamim, Nurhasanah (33 hari), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan, usai mendapat perawatan intensif, Kamis.
Kasubag Humas RSUP H Adam Malik, Sairi br Saragih di Medan, Rabu, mengatakan, bayi kembar siam pasangan Hendri Sinuraya (25) dan Nurhayati br Tarigan (23) meninggal Kamis (5/12) sekitar pukul 08.15 WIB di Ruang Perinatal Intensive Care Unite (PICU) anak.
Pada hari itu juga, menurut dia, jenazah bayi kembar tersebut dibawa pihak keluarganya ke Patumbak untuk dimakamkan.
"Memang kedua orang tua bayi kembar itu adalah penduduk Patumbak dan tidak begitu jauh dibawa dari RSUP H Adam Malik Medan," ucap Sairi.
Dia menyebutkan, banyak terdapat kelainan pada tubuh Nurhasanah, yakni ginjalnya hanya satu dan juga mengalami gangguan saluran pencernaan.
Selain itu, katanya, bekas operasi Nurhasanah mengalami infeksi, dan kelihatan ke luar cairan.
"Tim dokter RSUP H Adam Malik Medan yang menangani operasi pemisahan bayi kembar itu, telah berusaha semaksimal mungkin agar Nurhasanah dapat bertahan hidup," ujar juru bicara RSUP H Adam Malik.
Namun, kata Sairi, akhirnya bayi kembar Nurhasanah meninggal dunia di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Bahkan, selesai melakukan operasi terhadap Nurhasanah, tim dokter terus memantau perkembangan kondisi kesehatan bayi kembar itu, baik detak jantung, pernapasan, peredaran darah dan lainnya.
"Pascaoperasi, Nurhasanah sempat membuka mata, dan juga menggerakkan kakinya, hal ini adalah menunjukkkan kemajuan bagi perkembangan kesehatan bayi kembar siam tersebut," kata Sairi.
Sebelumnya, Nurhayati warga Patumbak melahirkan bayi kembar siam, Nurhasanah dan Nurhidayah di RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu (2/11).
Kemudian, setelah kedua bayi kembar siam dempet perut itu, dirawat selama 17 hari di ruang Perinatologi RSUP H Adam Malik Medan.
Tim dokter rumah sakit tersebut melakukan operasi pemisahan tubuh bayi kembar siam Nurhasanah dan Nurhidayah, Selasa (19/11).
Kedua bayi tersebut jenis kelamin perempuan.
Namun, setelah satu jam dilakukan operasi pemisahan tubuh kedua bayi kembar siam tersebut, ternyata Nurhidayah mengembuskan nafas yang terakhir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013