Heru Cokro, Presiden Terpilih JCI Indonesia dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, mengatakan, Hari Nusantara yang digelar (13/12) harus dijadikan momentum kebangkitan global Indonesia, yang dimulai dengan meningkatkan kekuatan kompetitif Indonesia di sektor pariwisata Indonesia, khususnya wisata bahari dan sektor perikanan.
Menurut Heru, Indonesia dianugrahi alam yang indah, maka sudah seharusnya bangsa ini berbangga diri dengan sumber daya alam bahari Indonesia, baik dari segi keindahan maupun kekayaannya, tidak kalah atau bahkan lebih jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Dalam bidang pariwisata, menunukkan tren positif pariwisata global pada tahun 2013. Berdasarkan data yang dirilis oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO), pada semester pertama saja, pariwisata global tumbuh 5 persen atau hampir mencapai 500 juta wisatawan.
"Padahal dengan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu, pariwisata global hanya diprediksi meningkat pada angka 3-4 persen," katanya.
Heru mengatakan, dengan meningkatnya pariwisata global, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi tujuan wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Hal tersebut terlihat dari tingginya antusias negara-negara lain pada acara Sail Komodo tahun 2013. Acara yang bertujuan untuk mempromosikan wisata bahari Nusa Tenggara Timur ini diikuti oleh 129 kapal dari 15 negara. Sebelumnya, pada Sail Morotai yang diadakan tahun lalu diikuti oleh 74 Kapal dari 16 Negara.
"Tahun lalu, wisatawan asing yang datang ke Indonesia mencapai 8 juta jiwa. Jika terus berbenah diri, target yang dicanangkan pemerintah untuk mendatangkan 9 juta jiwa pada tahun ini akan tercapai, bahkan bisa melebihi target yang sudah ditetapkan," katanya.
Heru mengatakan, pendapatan Indonesia dari perikanan tercatat sekitar Rp 57,69 triliun atau setara 6,48 persen PDB 2012. Bahkan, menurut data Direktorat jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia menduduki peringkat lima dunia sebagai ekportir ikan hias setelah setelah Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura dengan nilai pendapatan USD 60 juta -- 65 juta atau setara dengan Rp600 miliar.
"Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dunia setiap tahunnya ke Indonesia dan potensi perikanan yang besar, sebagai bangsa kita tentu harus berbangga diri. Sumber daya laut yang kita miliki, baik dari segi pariwisata mau pun sisi ekspor perikanan, menjadi salah satu potensi besar untuk bisa bersaing dengan negara lain di pasar global," demikian Heru Cokro.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013