Kami berusaha agar kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas bisa di atas, mencapai sekitar 20 persen dan kemudian pertumbuhannya bisa melebihi pertumbuhan ekonomi nasional
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik kontribusi industri pengolahan nonmigas kepada Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai sekitar 20 persen pada kuartal II, naik 0,12 persen dari kuartal I yang sebesar 19,28 persen.
“Kami berusaha agar kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas bisa di atas, mencapai sekitar 20 persen dan kemudian pertumbuhannya bisa melebihi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif ketika ditemui di Jakarta, Senin.
Dalam konferensi pers resmi statistik 6 Mei 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha pada triwulan I-2024 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 19,28 persen.
Guna mempertahankan besarnya kontribusi industri pengolahan nonmigas kepada PDB, Febri mengatakan bahwa Kemenperin akan menggenjot sisi belanja pemerintah.
Lebih lanjut, Kementerian Perindustrian juga ingin mendongkrak produksi dari industri yang berorientasi pada ekspor.
“Beberapa produk tekstil mungkin barangkali juga sudah mulai ekspansi lebih banyak, tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri,” kata Febri.
Strategi selanjutnya adalah implementasi kebijakan larangan terbatas atau lartas. Febri mengatakan bahwa Kemenperin berharap agar pengendalian barang impor melalui lartas dapat memengaruhi industri dalam negeri.
“Bisa meningkatkan utilisasi, menarik investasi dalam negeri, dan kemudian juga memperbanyak, merekrut tenaga kerja,” kata Febri.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi yang tertinggi sejak 2015.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa secara sektoral, penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian.
Kelima sektor tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi secara positif dengan total kontribusi mencapai 63,61 persen persen terhadap PDB.
Industri pengolahan tercatat sebagai sumber pertumbuhan terbesar sebesar 0,86 persen, diikuti oleh konstruksi (0,73 persen), pertambangan dan penggalian (0,68 persen), serta perdagangan (0,6 persen).
Baca juga: Kemenperin: Lombok bisa jadi contoh pengolahan hilirisasi kelapa
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan meningkat pada triwulan I-2024
Baca juga: Kemenperin dorong pengembangan pengolahan kopi di Sulawesi Selatan
Baca juga: Kemenperin: Sawit sumbang 70 persen kinerja ekspor industri makanan
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024