"Rambu ini terpasang untuk memberikan petunjuk ke masyarakat jalur evakuasi dan titik kumpul yang paling aman ketika terjadi bencana tsunami. Sebab, potensi bencana itu memang ada di pantai panjang," kata Kepala BPBD Kota Bengkulu Will Hopi di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan, dengan adanya penambahan rambu-rambu baru tersebut dapat mengantisipasi terjadinya bencana di Kota Bengkulu khususnya kelurahan yang rawan bencana seperti tsunami, gempa bumi, banjir dan longsor. Serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait informasi yang berkaitan dengan jalur evakuasi.
"Penentuan titiknya kita juga bekerja sama dengan BMKG, setiap kawasan dibuat tiga sampai empat titik kumpul. Jadi sudah tahu ke mana arah menyelamatkan diri maupun keluarga saat terjadi bencana," ujar dia.
Selain itu, terang Will, pihaknya juga memasang papan peta evakuasi bencana yang berfungsi untuk memberikan informasi secara mendetail kepada masyarakat, seperti potensi dan dampak bencana, antisipasi, kesiapan dan penentuan titik aman di wilayah tersebut.
"Peta evakuasi ini ada informasi yang bisa dengan mudah dibaca dan dipahami masyarakat. Sehingga, bisa meningkatkan waspada. Dengan adanya pemahaman itu, maka diharapkan masyarakat tidak panik dan melakukan langkah yang efektif ketika terjadi bencana," terangnya.
Selanjutnya, BPBD Kota Bengkulu telah membentuk relawan siaga bencana yang tersebar di setiap kelurahan yang bertugas untuk membantu tim BPBD dalam memberikan reaksi cepat kepada masyarakat yang terdampak bencana.
BPBD Kota Bengkulu juga memastikan ketersediaan buffer stock seperti bantuan pangan, logistik, tenda pengungsian, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam proses evakuasi pascabencana.
"Untuk buffer stock masih sangat mencukupi hingga tahun depan. Karena kita juga berkolaborasi dengan OPD atau lembaga lain sehingga tidak ada kendala," sebut Will.
Baca juga: Rambu jalur evakuasi dipasang di desa tangguh bencana Probolinggo
Baca juga: BPBD Ogan Komering Ulu pasang rambu peringatan bencana alam
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024