Ini menjadi alasan bahwa perhatian mengarah pada pembangunan industri kecil dan menengah dan industri kreatif
Solo (ANTARA) - DPRD Kota Surakarta menyoroti perkembangan industri kecil dan menengah (IKM) di daerah mengingat kondisi geografis Solo yang tidak cocok lagi untuk pengembangan industri besar yang berbasis sumber daya alam.
"Ini menjadi alasan bahwa perhatian mengarah pada pembangunan industri kecil dan menengah dan industri kreatif," kata salah satu anggota DPRD Kota Surakarta Wahyu Haryanto yang membacakan laporan hasil pembahasan Pansus Raperda Rencana Pembangunan Industri Kota Solo 2024-2044 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan IKM mengalami pertumbuhan signifikan dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Meski demikian, masih banyak IKM yang mengalami kendala seperti lokasi industri bercampur dengan pemukiman, keterbatasan modal, industri masih berstatus informal, tenaga kerja berpendidikan rendah, dan teknologi yang masih sederhana.
"Sehingga mereka kesulitan meningkatkan daya saing produksinya. Mengingat alasan-alasan tersebut, maka pembangunan dan pengembangan IKM perlu mendapat perhatian khusus dari pemangku kepentingan," katanya.
Ia melanjutkan arah pembangunan industri yang maju berarti mewujudkan industri yang tangguh dengan dukungan inovasi teknologi yang canggih sehingga komoditas industri yang ada memiliki daya saing, di tengah persaingan global.
"Sektor industri yang maju juga harus didukung oleh sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya," katanya.
Pembangunan industri Kota Surakarta yang berkelanjutan diupayakan dapat tercermin dalam tiga aspek, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial.
"Ketiganya ini saling terkait. Hubungan antara ekonomi dan sosial diharapkan dapat menciptakan hubungan yang adil dan hubungan antara ekonomi dan sosial dapat terus berjalan, serta hubungan antara sosial dan lingkungan dapat menciptakan keharmonisan," katanya.
Sementara itu, terdapat tujuh industri yang akan coba dimaksimalkan Pemkot Surakarta dalam 20 tahun ke depan. Industri-industri itu yakni industri makanan, industri tekstil, industri pakaian jadi, industri kayu, dan gabus (tidak termasuk furnitur), industri elektronik dan optik, serta industri furnitur.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sepakat dengan raperda tersebut. Bahkan tujuh industri yang disebutkan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Kota Solo.
Ia berharap dengan ditetapkannya Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Industri Kota Surakarta Tahun 2024-2044, industri unggulan Kota Surakarta mampu berdaya saing dan menjadi ciri khas daerah.
Baca juga: Gibran minta banyak masukan legislatif terpilih untuk kemajuan Solo
Baca juga: Gibran fokus pengerjaan infrastruktur jelang habis masa jabatan
Baca juga: Gibran berharap pemimpin Solo selanjutnya bisa membangun kota
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024