"Kejadian (tabrakan KRL Commuter Line dan truk tangki BBM) di Bintaro itu bukan yang pertama, dan bisa jadi juga bukan yang terakhir selama perlintasan sebidang itu tidak dibenahi dengan cepat," kata Hetifah di Jakarta, Rabu.
Menurut politikus Partai Golkar tersebut, kecelakaan di perlintasan sebidang (persinggungan antara jalur kereta dan jalan raya) telah sering terjadi dan merenggut banyak nyawa dan kerugian material lainnya.
Untuk itu, ujar dia, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seperti Pemerintah Provinsi DKI juga harus serius dalam mengatasi permasalahan tersebut.
"Apakah dengan membangun fly over (jalan layang) atau underpass (terowongan), terserah. Yang penting dipercepat prosesnya," katanya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalimantan Timur itu mengingatkan bahwa pembangunan jalan layang dan terowongan membutuhkan waktu yang lama untuk pengerjaannya sehingga harus ada solusi jangka pendek.
"Untuk jangka pendek, siapkan petugas yang cukup di setiap pintu perlintasan sebidang. Juga harus menindak para penerobos perlintasan. Selain itu, rambu-rambu di perlintasan juga harus diperiksa ulang," katanya.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013