"Kami sebagai mitra kerja BUMD mendapat laporan bahwa telah 34 kali melakukan pengujian ternyata tidak ada yang lolos satupun terkait pengujian kualitas," kata Andyka kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Andyka menuturkan setelah dilakukan uji lab sebanyak 34 kali, beras yang beredar di pasar ditemukan tidak memenuhi kualitas standar yang sesuai.
Karena itu, dia mendorong PT Food Station Tjipinang Jaya memperketat pemenuhan standar beras sebelum diedarkan di pasar sehingga mutu beras yang diterima masyarakat berkualitas premium.
“Food Station ke depan harus lebih profesional terkait pengelolaan beras," ujarnya.
Baca juga: Direksi Food Station sebut anomali cuaca jadi sebab harga beras naik
Baca juga: Direksi Food Station sebut anomali cuaca jadi sebab harga beras naik
Dia mengimbau agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan ini mampu berbenah dan menjual produk dengan kualitas terbaik sesuai standar yang telah ditetapkan.
Ia yakin apabila PT Food Station Tjipinang Jaya mampu memenuhi kualitas beras dengan standar mutu premium, bukan tak mungkin kota lain melirik dan menawarkan kerjasamanya.
“Bahkan kami berharap bahwa Food Station ini mampu menyiapkan beras bukan hanya di Jakarta saja tapi juga nasional,” ujarnya.
Baca juga: Food Station pastikan tiga juta kilogram beras premium terdistribusi
Baca juga: Food Station pastikan tiga juta kilogram beras premium terdistribusi
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Karyawan Gunarso menyatakan kesiapannya untuk lebih profesional dalam melaksanakan pengawasan kualitas beras pada saat di lapangan.
“Insya Allah ini bagian dari asesmen dan evaluasi yang akan kami lakukan. Masalah profesionalisme pelaksana QC (quality control) menjadi bagian pembinaan kami di lapangan terkait tata kelola dan proses produksi,” kata Karyawan.
PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan stok beras di DKI Jakarta aman seiring dengan masuknya masa panen di sejumlah daerah penghasil padi.
Gunarso menyebutkan stok beras bahkan sudah di atas batas aman karena terus mengalami kenaikan sejak awal April sampai awal Mei
2024.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024