Moskow (ANTARA) - Swiss telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk mengambil bagian dalam konferensi perdamaian Ukraina yang akan digelar pada Juni, kata Presiden Konfederasi Swiss Viola Amherd.
Amherd menambahkan bahwa Tahta Suci bersikap positif terhadap pertemuan yang diselenggarakan di Swiss.
“Kami telah mengundang Tahta Suci. Vatikan sangat mendukung konferensi perdamaian,” kata Amherd kepada surat kabar Blick dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Minggu (5/5).
Dia juga mengutarakan harapannya agar China, India, Brazil dan Afrika Selatan --mitra-mitra Rusia di kelompok negara berkembang BRICS-- akan menghadiri konferensi perdamaian mengenai Ukraina.
"Kami baru mengirimkan undangan pekan ini. Saya berharap akan ada banyak orang yang hadir," kata sang presiden Swiss ketika ditanya apakah ada di antara empat negara tersebut yang berkomitmen untuk menghadiri pertemuan itu.
Swiss akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi mengenai perdamaian Ukraina. Pertemuan akan berlangsung di resor Buergenstock di luar Lucerne pada 15-16 Juni.
Acara ini diperkirakan akan mempertemukan lebih dari 160 delegasi dari seluruh dunia. Rusia tidak ada dalam daftar tamu.
Juru bicara Kremlin --kantor presiden Rusia-- Dmitry Peskov mengatakan konferensi perdamaian jelas tidak berorientasi pada hasil. Menurut dia, tidak mungkin pembicaraan efektif mengenai Ukraina bisa berlangsung tanpa partisipasi Rusia.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Ukraina kecam ucapan "kibarkan bendera putih" dari Paus Fransiskus
Baca juga: Kremlin sambut tawaran Vatikan untuk tengahi konflik Rusia-Ukraina
Paus Fransiskus sebut perang di Gaza terorisme
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024