Keberadaan IKN ... juga membuka peluang baru Kaltim bagi pengembangan infrastruktur dan industri parekraf,

Samarinda (ANTARA) - Kalimantan Timur bukan sekadar hamparan perkebunan kelapa sawit dan tambang yang luas. Di balik kekayaan sumber daya alamnya, provinsi di Pulau Kalimantan ini tengah menyiapkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang dimekarkan sebagai salah satu ekonomi andalan di masa depan.

Embusan angin segar kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayahnya menjadi katalis yang kian memacu pertumbuhan parekraf Benua Etam. Tak ingin sekadar menjadi penyangga yang terlena, Kaltim mengambil langkah strategis untuk menjelma menjadi tujuan wisata dan pusat ekonomi kreatif berkelas dunia.

Namun, untuk mencetak permata memerlukan proses yang cermat. Kaltim memahami betul pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mewujudkan optimisme tersebut. Berbagai program dan pelatihan pun digalakkan secara gencar untuk masyarakat lokal.

Dinas Pariwisata setempat bahkan menggelar uji kompetensi sertifikasi keahlian bidang parekraf secara gratis, bekerja sama dengan lembaga sertifikasi profesi pada sektor-sektor tertentu. Pelatihan dan uji kompetensi untuk meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) digodok untuk membekali para pelaku pariwisata dengan kemampuan menggelar acara berskala internasional. Di ranah kuliner, sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) memastikan keamanan dan mutu pangan yang disajikan sesuai standar dunia.

Tak hanya itu, sertifikasi profesi pun tak luput dari perhatian. Pelatihan dan sertifikasi diberikan kepada para pelaku seni musik, pemandu wisata, pemandu arung jeram, hingga tenaga perhotelan. Dengan SDM yang tersertifikasi, wisatawan pun akan mendapatkan pelayanan dan pengalaman terbaik selama mereka berada di Kalimantan Timur.

"Langkah kami tak berhenti pada pelatihan teknis semata. Para pelaku parekraf juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha yang mumpuni," ungkap Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim.

Pemprov Kaltim lantas menyelenggarakan pelatihan gratis untuk menyusun proposal bisnis dan presentasi yang memikat. Dengan kemampuan ini, para pelaku parekraf Kaltim diharapkan mampu memasarkan produk dan jasanya secara lebih profesional, tak hanya di tingkat lokal, namun juga mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi berbicara di hadapan peserta pelatihan dan uji kompetensi tenaga perhotelan di provinsi tersebut. ANTARA/HO-Dispar Kaltim

Dinas Pariwisata Kaltim menyelenggarakan pemetaan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. Kegiatan itu mempertemukan 40 peserta dari berbagai unsur. Mulai dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dinas pariwisata kabupaten/kota se-Kaltim, para akademikus, mitra kerja pariwisata, hingga para pelaku parekraf Kaltim sendiri.

Melalui pertemuan tersebut, bakal terjalin sinergi yang solid antara Pemerintah, akademikus, dan pelaku parekraf. Ide pun dapat dipertukarkan dengan lebih mudah sehingga tercipta ekosistem yang solid untuk kemajuan bersama.


Persembahan budaya

Kekayaan budaya Kaltim juga menjadi permata lain yang mesti dipampang. Pesta adat dan tradisi yang masih lestari menjadi daya tarik yang tak boleh dilewatkan. Sebut saja Pesta Adat Lom Plai di Kutai Timur yang baru saja digelar pada April, sebuah upacara adat yang digelar tahunan untuk mengucap syukur atas hasil panen, dipadu dengan beragam rangkaian serta tarian hudoq yang atraktif.

Kemudian ada Pesta Erau, sebuah festival akbar yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. Perayaan ini dipenuhi dengan beragam upacara adat, pertunjukan seni tari, dan lomba perahu naga yang memukau.

"Tak ketinggalan, tradisi mecaq undat yang dikemas dalam 10 Top Event Budaya Kaltim." imbuh Ririn.

Mecaq undat sendiri merupakan ritual adat di Mahakam Ulu untuk membagi hasil panen kepada para arwah leluhur mereka yang telah meninggal, agar pada penanaman padi tahun depan, ladang padi mereka dijauhkan dari hama dan diberikan hasil yang melimpah. Selain itu ada juga makna kebersamaan dan gotong royong karena dalam acara ini semua warga desa berbaur dan bersama-sama menyiapkan acara ini.

Pesta adat Lom Plai di Kutai Timur dengan beragam rangkaian budaya. ANTARA/HO-Dispar Kaltim

Sebagai destinasi wisata, Kaltim tak hanya menawarkan kemeriahan pesta adat, namun juga pengalaman budaya yang autentik. Desa Budaya Pampang di ujung Kota Samarinda, misalnya, hadir sebagai etalase yang menampilkan kekayaan budaya Suku Dayak. Di desa budaya ini, wisatawan dapat menyaksikan rumah adat lamin khas Desa Pampang dengan ukiran menawan, tarian Dayak energik nan memikat, hingga pernak pernik kerajinan manik sebagai cenderamata khas daerah.

Keunikan dan kekayaan budaya inilah yang menjadi pembeda Kaltim dibanding destinasi wisata lainnya di Indonesia. Dengan kemasan yang menarik dan apik, tak ayal jika pesta adat dan tradisi Kaltim berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.

Upaya Kaltim untuk membawa pariwisata ke kancah dunia tak hanya berhenti di atas kertas. Berbagai festival dan ajang budaya pun digelar secara rutin. Sebab, pesta adat itu memang digelar secara turun-temurun dengan dipadukan ritual rasa syukur atas hasil bumi yang berlimpah.

Festival Erau juga menjadi primadona di antara festival-festival lainnya. Festival yang digelar rutin setiap tahun selama berminggu-minggu ini tak hanya menampilkan pameran budaya, tetapi juga beragam perlombaan dan pertunjukan seni yang autentik.


Pesona alam

Tak hanya terkenal dengan kekayaan alamnya, Kaltim juga menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik dan eksotis, mulai dari pulau-pulau indah, petualangan alam yang menantang, hingga desa wisata yang penuh kearifan lokal.

Mahakam sebagai sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan Timur juga memiliki daya pikat tersendiri dengan potensi wisata susur sungai yang semakin indah jika ditelusuri pada malam hari Kota Samarinda. Apalagi ada upaya untuk mengintegrasikan dengan kampung budaya di wilayah sekitarnya.

Bagi pecinta pantai, Kaltim adalah surga. Pulau Derawan, yang sudah terkenal dengan pasir putihnya yang halus dan air lautnya yang jernih, menjadi primadona wisata bahari Kaltim. Di sini, wisatawan dapat bersantai di bawah sinar Matahari, snorkeling atau menyelam di antara terumbu karang yang indah, dan berenang bersama penyu.

Jika mencari petualangan yang lebih menantang, Pulau Maratua adalah pilihan yang tepat. Pulau terluar di wilayah NKRI ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Di sini, wisatawan dapat melihat berbagai spesies ikan, hiu, penyu, dan dipadu akomodasi vila bak Pulau Maladewa.

Bagi yang ingin merasakan ketenangan dan suasana pedesaan yang asri, Pulau Miang adalah pilihan yang tepat. Pulau kecil ini masih terjaga keasriannya dan menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

Bagi pecinta alam liar, Kaltim pun menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Arung jeram di Mahakam Ulu adalah salah satu aktivitas yang wajib dicoba. Wisatawan akan menyusuri jeram sungai Mahakam yang menantang dan menikmati keindahan alam hutan hujan tropis yang masih alami.

Bagi yang ingin melihat orangutan di habitat aslinya, Taman Nasional Kutai adalah tempat yang tepat. Di taman nasional ini, wisatawan dapat melihat orangutan Kalimantan yang langka dan belajar tentang upaya perlindungan satwa.

Kaltim juga memiliki desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa Wisata Pela, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, adalah salah satu desa wisata yang telah mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Di desa ini, wisatawan dapat belajar tentang budaya dan tradisi masyarakat Kutai, mencicipi kuliner khas daerah, berbelanja cenderamata, dan yang paling menarik menyaksikan satwa langka ikan pesut.

Desa Wisata Malahing, yang terletak di Bontang, juga merupakan desa yang patut dikunjungi. Di desa ini, pelancong dapat melihat rumah nelayan terapung yang unik yang terapung di kelilingi lautan, serta tak kalah sedapnya sembari menikmati hidangan khas gammi bawis yang lezat disantap sembari merasakan embusan angin laut yang sepoi-sepoi.


Dukungan Pemerintah Pusat

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga fokus mengembangkan pariwisata ramah lingkungan (ekowisata) di IKN dan Kaltim. Konsep ini diwujudkan melalui pengembangan desa wisata dan keterlibatan komunitas pecinta lingkungan lokal.

"Kebersihan juga menjadi fokus utama dengan pengelolaan sampah terintegrasi, ekonomi baru terbarukan (EBT), dan konservasi mangrove. Wisatawan pun akan diajak berkontribusi dalam program emisi karbon," kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Kaltim.

Ekowisata diharapkan dapat mereduksi emisi karbon, meningkatkan kontribusi parekraf, dan membuka peluang kerja di Kaltim. Anggaran parekraf di Kaltim pun ditingkatkan dari 25 persen menjadi 30 persen.

Menparekraf berkomitmen untuk menjadikan Kaltim sebagai destinasi ekowisata terdepan di Indonesia.

Dengan beragam potensi wisata yang dimilikinya dan juga upaya strategis pengembangan SDM, Kaltim optimistis dapat mewujudkan industri parekraf tak hanya dikenal Nusantara namun berkelas dunia. Kekayaan alam, budaya, dan SDM yang mumpuni menjadi modal utama untuk menggapai mimpi tersebut.

"Dukungan dari Pemerintah Pusat dan potensi keberadaan IKN menjadi momentum bagi kami untuk melakukan lompatan," ungkap Ririn.

Keberadaan IKN tak hanya akan meningkatkan aksesibilitas ke Kaltim, namun juga membuka peluang baru bagi pengembangan infrastruktur dan industri parekraf.

Kaltim tak hanya melestarikan budayanya, tetapi juga menjadikannya sebagai lokomotif penggerak ekonomi. Berbagai produk dan jasa kreatif dihasilkan oleh para pelaku parekraf Kaltim. Dari kain tenun tradisional, kerajinan ukir, pernak-pernik, hingga kuliner khas daerah, semuanya memiliki daya tarik tersendiri dan berpotensi untuk dipasarkan ke mancanegara.

Melangkah tegap di tengah gemerlap IKN, Kaltim siap menyambut masa depan gemilang pariwisata dan ekonomi kreatifnya. Dengan kerja keras, sinergi, dan inovasi, Kaltim tak hanya akan menjadi permata Pulau Kalimantan, namun juga bakal bersinar terang di kancah Internasional.


Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024