Hasil pengamatan BMKG hingga pukul 04.05 WIB, menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak sembilan kali dengan kekuatan terbesar 5,8 magnitudo
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan getaran gempa berkekuatan 5,8 magnitudo di Seram Timur, Maluku, pada Senin dini hari, berasal dari aktivitas Sesar Utara Pulau Seram.
"Jenisnya gempa dangkal, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan pusat gempa berada pada jarak 51 kilometer Barat Laut Tanibar - Bula dengan kedalaman 16 kilometer.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,8 guncang Seram Bagian Timur, Maluku
Analisis BMKG menemukan gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Seram Timur Manado dan Kota Bula yang berskala II-III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hasil pengamatan BMKG hingga pukul 04.05 WIB, menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak sembilan kali dengan kekuatan terbesar 5,8 magnitudo," ujarnya.
Kendati demikian ia menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan yang terdampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Baca juga: Peneliti BRIN sebut pentingnya pengetahuan terkait gempa bumi
Begitupun berdasarkan hasil pemodelan sumber gempa bumi tektonik pada koordinat 3,18 Lintang Selatan (LS) - 130,94 Bujur Timur (BT) itu tidak berpotensi tsunami.
BMKG tetap mengimbau masyarakat setempat supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu Daryono mengharapkan masyarakat untuk memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan supaya aman dari potensi runtuhnya bangunan diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: Gempa berkekuatan M5,4 yang guncang Maluku dipicu pergeseran lempeng
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024