Melalui skema MBKM, KKP menjawab tantangan dalam mencetak SDM unggul, dinamis, produktif, dan bertalenta global, serta mempersiapkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) mengungkapkan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diadaptasi di seluruh satuan pendidikan di bawah KKP menghasilkan teknologi terapan perikanan.

Para taruna/i Politeknik KP Sidoarjo yang tengah menjalani kegiatan MBKM di loka riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan (LRMPHP) Bantul menghasilkan karya berupa lima alat mesin perikanan (alsinkan) yakni rotary dryer, hidrolik press, oven multifungsi, oven asap cair, dan pindang higinies.

“Melalui skema MBKM, KKP menjawab tantangan dalam mencetak SDM unggul, dinamis, produktif, dan bertalenta global, serta mempersiapkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Nyoman menjelaskan, penyelenggaraan MBKM ini memberikan ruang bagi instruktur LRPMPH untuk melatih Taruna/i melalui pengembangan mini project rancang bangun alat mesin perikanan.

Sementara itu, Kepala Loka Riset Pengembangan Produk Perikanan (LRMPHP) Kartika Winta menerangkan bahwa nantinya hasil praktik berupa rancang bangun alat mesin perikanan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat dalam hal pengolahan produk perikanan dan sebagai sarana pendukung pelaksanaan program strategis BPPSDM KP.

Fungsi dari kelima alsinkan tersebut yakni, rotary dryer untuk pengeringan produk perikanan seperti magot, pelet ikan atau produk perikanan kering, dengan keunggulan lebih cepat kering, hemat energi dan pengeringan merata.

Hidrolik press berfungsi untuk mengurangi kadar lemak dan air pada proses pembuatan tepung ikan, dengan keunggulan mudah dioperasikan, murah dan bebas biaya listrik.

Alat lainnya yakni oven multi fungsi untuk mengeringkan tepung ikan, pelet dan produk perikanan lainnya, dengan keunggulan murah, mudah dioperasionalkan serta cocok untuk UMKM.

Sementara oven asap cair untuk mengeringkan ikan asap yang menggunakan asap cair, dengan keunggulan tidak membutuhkan suhu tinggi dan pengeringan cepat, sehingga lebih efisien, serta mudah dioperasikan untuk UMKM dan alat pindang higinies untuk membuat pindang ikan dengan keunggulan bahan yang dipergunakan menggunakan stainless steel food grade dan tertutup, sehingga produk pindang ikan yang dihasilkan bersih dari kontaminan.

Melalui praktik ini para taruna telah dibekali kemampuan teknis untuk siap terjun di dunia usaha/ dunia industri, dengan kemampuan desain, konstruksi, dan menguji alat/mesin sederhana, sehingga diharapkan para taruna lebih mampu dan terampil lagi dalam merancang dan mengonstruksi sekaligus menentukan parameter-parameter pengujian untuk menilai kehandalan suatu alat/mesin perikanan.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024