Ester menjanjikan

Pemain kelahiran Jayapura 26 Agustus 2005 dan adik tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo itu dipuji oleh Gillian Clark sepanjang pertandingan melawan He Bing Jiao.

Legenda bulu tangkis Inggris yang beralih menjadi komentator bulu tangkis sampai dijuluki "voice of Badminton" itu tak menyembunyikan kekagumannya kepada aura kebintangan dan semangat pantang menyerah yang dimiliki Ester Wardoyo.

Clark menilai Ester berpotensi menjadi bintang bulu tangkis dunia masa depan.

Penampilan Ester memang mengagumkan, terutama karena penampilan gigih yang dibekali oleh penguasaan teknik dan pukulan yang sangat baik.

Dia bertarung keras untuk setiap reli yang harus dijalaninya, sehingga He Bing Jiao yang berperingkat enam dunia dan berusia sembilan tahun lebih tua, hampir memaksa China memainkan partai keempat.

Ester merebut gim pertama dalam kedudukan 21-10 berkat permainannya yang dominan dalam hampir semua aspek. Tetapi dia menyerah 15-21 pada gim kedua, dan kemudian 17-21 pada gim ketiga.
 
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo melihat arah jatuhnya kok saat menghadapi pebulu tangkis China He Bing Jiao dalam final Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024). Indonesia runner up Piala Uber setelah kalah dari China 0-3. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

Baca juga: Ester beri perlawanan maksimal sebelum dikalahkan He Bing Jao

Tapi cara dia melalui kekalahan itu sungguh heroik, terlebih untuk seorang pemain muda berusia 18 tahun yang berperingkat jauh di bawah lawannya.

Ester bukan satu-satunya pemain bermental seperti itu, karena masih ada Komang Dewi yang menjadi penentu langkah Indonesia ke final Piala Uber 2024.

Komang juga dikarunia dengan teknik, keterampilan dan visi permainan yang baik, selain juga memiliki semangat bertempur sama tingginya dengan Ester.

Sikap mental bertanding seperti itu membuat setiap angka yang keluar dari pertandingan yang dijalani baik Ester maupun Komang, mesti melalui pertarungan yang keras dan ulet.

Selain mereka, masih ada Ruzana Ruzana yang masih berusia 19 tahun dan Putri Kusuma Wardani yang berperingkat 34 atau lebih tinggi bandingkan dengan Ester (38) dan Komang Dewi (56), tapi absen dalam skuad Piala Uber Indonesia edisi 2024 ini.

Mereka adalah pemain-pemain muda usia yang membuat Indonesia berbesar hati, bukan saja karena mereka berpotensi menjadi bintang-bintang bulu tangkis masa depan, tapi juga kemampuan mereka dalam memulihkan lagi dominasi bulu tangkis putri.

Memang tak berhasil menyempurnakan langkah selama Piala Uber 2024 dengan trofi juara, tapi tim putri Indonesia telah memperlihatkan diri bahwa mereka semakin bagus dan kuat sehingga bisa berhasil dari turnamen ke turnamen di masa depan, termasuk Piala Uber 2026 di Horsens, Denmark.

Baca juga: Setelah 16 tahun, Indonesia bawa pulang medali Piala Uber
Baca juga: Pesan membesarkan hati dari tim Thomas dan Uber kita

Copyright © ANTARA 2024