Cara para pemain ini, khususnya tunggal putri, dalam menjalani pertandingan puncak, sungguh membesarkan hati. Bukan saja kemampuan teknis mereka yang kian berkembang, tapi juga mental bertanding mereka yang kuat dan semakin kuat.

Semoga mereka mengulangi peristiwa 1994 dan 1996, ketika baik tim putra maupun tim putra berjaya dalam final Piala Thomas dan Piala Uber.

Kalaupun mereka tidak berhasil dalam final keenam Indonesia melawan tim putri China nanti, kredit dan apresiasi besar tetap harus diberikan kepada mereka, terutama karena pesan kuat yang mereka bawa bahwa tim putri Indonesia, khususnya tunggal putri, siap untuk kembali berbicara banyak dalam berbagai turnamen bulu tangkis global.

Meskipun demikian, selalu ada ruang untuk optimistis. Perjalanan Ginting dkk. dalam Piala Thomas dan Uber edisi 2024 ini dan juga turnamen-turnamen lain sebelumnya termasuk All England memberi bukti bahwa mereka bisa memperpanjang catatan bersejarah Indonesia dalam bulu tangkis dunia.


Baca juga: Perombakan ganda putri warnai babak final Indonesia vs China
Baca juga: Gregoria optimistis dengan generasi baru tunggal putri Indonesia

Copyright © ANTARA 2024