Kian manis bersama tim Uber

Yang membuat catatan tim putra itu semakin manis adalah untuk pertama kalinya dalam 28 tahun terakhir, keberhasilan mereka mencapai final Piala Thomas dibarengi dengan kesuksesan tim putri mencapai final Piala Uber.

Terakhir kali tim putra dan putri Indonesia maju bersamaan ke final Piala Uber dan Piala Thomas terjadi pada 1996 di Hong Kong. Saat itu mereka berhasil mengawinkan gelar juara Thomas dan Uber. Itu adalah kedua kali tim putra dan putri Indonesia mencapai final Thomas dan Uber setelah 1994.

Final Piala Uber 2024 juga menjadi final pertama tim putri Indonesia setelah terakhir kali mencapainya pada 2008 di Jakarta. Total mereka sudah sebelas kali mencapai final yang tiga di antaranya berhasil mereka menangkan.

Dalam enam final Piala Uber yang diikuti Indonesia, China selalu menjadi lawan Merah Putih.

Dari lima pertemuan terakhir dengan China dalam final Piala Uber, Indonesia sudah dua kali menang pada 1994 dan 1996 ketika srikandi-srikandi bulu tangkis Indonesia diperkuat oleh si legenda, Susi Susanti.

Bahkan pada era Susi Susanti keberhasilan tim putri Indonesia ke final Piala Uber tak pernah terjadi karena sumbangsih satu nomor saja, entah itu tunggal atau ganda.

Itu berbeda dengan final edisi 2024 ketika untuk pertama kalinya Indonesia lolos ke final Piala Uber setelah para pemain tunggalnya berhasil memberikan poin ketika nomor ganda gagal memberikan poin.

Masuk gelanggang Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium di Chengdu, sebagai underdog melawan juara bertahan Korea Selatan, tim putri Indonesia menang akibat ketangguhan pemain-pemain tunggalnya.

Gregoria Mariska Tunjung menang mudah dari Sim Yu Jin dalam partai pertama. Setelah ganda putri Apriyakni Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyerah kepada ganda Korea Selatan, Ester Nurumi Tri Wardoyo bertarung pantang menyerah untuk menaklukkan Kim Ga Rum guna memulihkan keunggulan Indonesia.

Pada partai keempat, Lanny Tri Mayasari/Ribka Sugiarto gagal memenangkan pertarungan melawan ganda kedua Korea sehingga kedudukan berubah 2-2.

Komang Ayu Cahya Dewi, yang bertanding sama ulet dan memiliki determinasi tinggi seperti dua rekannya dalam tunggal putri, lalu memastikan Indonesia mendapatkan tiket final Piala Uber setelah menaklukkan Kim Min Sun dalam tiga gim.


Baca juga: Ester perpanjang napas Indonesia untuk melangkah ke final
Baca juga: Gregoria buka kemenangan pertama Indonesia atas Korea Selatan


Halaman berikut: Berkembangnya mental bertanding

Copyright © ANTARA 2024