Budapest (ANTARA) - Berbagai pencapaian diraih dalam sebuah konferensi yang berfokus pada kerja sama antara China dan Hongaria di bawah kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), Kamis (2/5).
Di bawah bimbingan Kantor Informasi Dewan Negara China, konferensi tersebut diselenggarakan bersama oleh Kantor Berita Xinhua dan ATV Media Group Hongaria di Budapest.
Xinhua selalu berkomitmen untuk memusatkan upaya-upaya dan berkontribusi terhadap pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra antara kedua negara, ungkap Presiden Kantor Berita Xinhua Fu Hua saat berpidato dalam acara tersebut.
Konferensi itu bertujuan untuk mengimplementasikan lebih lanjut konsensus yang dicapai oleh pemimpin kedua negara dan mendorong kerja sama pragmatis di berbagai level di semua sektor untuk memberikan kontribusi yang baru dan lebih besar terhadap kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra antara kedua negara dengan hasil yang lebih inovatif, ujar Fu.
Pada konferensi tersebut, Kemitraan Informasi Ekonomi Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Economic Information Partnership/BREIP), yang diprakarsai oleh Kantor Berita Xinhua, meresmikan sebuah kantor penghubung Eropa Timur.
The China NGO Network for International Exchanges meluncurkan proyek kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra nonpemerintah dengan Hongaria.
Situs resmi BRI memperkenalkan sektor khusus untuk kerja sama industri antara China dan Hongaria.
Sebuah laporan tentang investasi dan kerja sama antara kedua negara di bawah kerangka Sabuk dan Jalur Sutra juga dirilis.
Sekitar 200 orang, termasuk pejabat pemerintah, perwakilan dari kamar dagang dan sektor bisnis, serta pimpinan media dan wadah pemikir utama dari kedua negara bergabung dalam acara tersebut.
Fu mengatakan bahwa Xinhua akan terus menyajikan liputan mendalam tentang interaksi tingkat tinggi antara kedua negara dan memberitakan pencapaian-pencapaian utama dari kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi antara kedua negara secara menyeluruh dan dengan prinsip multiperspektif.
Seraya menekankan upaya-upaya untuk memperkuat pertukaran dengan wadah pemikir Hongaria, Fu juga mendesak dilakukannya pemanfaatan penuh terhadap platform dan mekanisme yang meliputi KTT Media Dunia (World Media Summit) dan BREIP untuk memberikan lebih banyak lagi hasil nyata.
Selain itu, Fu juga menekankan pentingnya menyediakan berbagai layanan untuk kerja sama China-Hongaria di berbagai bidang dan meningkatkan dukungan bagi integrasi mendalam antara kerja sama BRI dan kebijakan "Opening to the East" Hongaria.
Hongaria dan China telah mencapai berbagai hasil yang bermanfaat dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra, sebut Menteri Perekonomian Nasional Hongaria Marton Nagy pada konferensi tersebut, dengan menyebutkan proyek jalur kereta Hongaria-Serbia sebagai contohnya.
Hongaria melihat perkembangan ekonomi China sebagai sebuah peluang penting, kata Nagy, seraya menekankan bahwa investasi dari perusahaan-perusahaan China termasuk Bank of China, CATL, dan BYD telah mendorong perkembangan industri-industri terkait.
Nagy menyebutkan bahwa Hongaria bersedia untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan dengan China di berbagai bidang, seperti infrastruktur dan teknologi tinggi, serta bertindak sebagai penghubung antara China dan Eropa.
Liu Hongcai, wakil kepala Asosiasi China untuk Pemahaman Internasional, menyerukan upaya-upaya dari berbagai sektor di kedua negara untuk mengimplementasikan secara menyeluruh konsensus penting yang dicapai oleh pemimpin kedua negara dan mendorong lebih jauh pertukaran antarmasyarakat serta pembelajaran bersama antarperadaban.
Lebih banyak momentum untuk kerja sama yang berorientasi pada masa depan harus dipupuk dan platform kerja sama di semua tingkatan harus memanfaatkan sepenuhnya keunggulan mereka guna menjawab berbagai tantangan global, ujar Liu.
Liu menyuarakan harapannya agar warga dari semua lapisan masyarakat di kedua negara dapat memberikan kontribusi aktif untuk memajukan hubungan bilateral.
Selama beberapa tahun terakhir, hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara telah mengalami perkembangan, kata CEO ATV Tamas Kovacs.
Berdasarkan kerja sama ekstensif antara ATV dan outlet media China, audiens dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang berbagai pencapaian yang bermanfaat dari upaya bersama kedua negara, sebut Kovacs, seraya menambahkan bahwa kerja sama semacam itu akan dijalankan untuk membantu kedua negara meningkatkan pemahaman tentang budaya dan nilai-nilai satu sama lain.
Para tamu yang berpartisipasi dalam konferensi tersebut juga mengunjungi sebuah pameran foto tentang kerja sama BRI pragmatis antara China dan Hongaria.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024