Jadi tidak benar bahwa rasa solidaritas itu telah hilang...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan jalur kereta api harus dinaikkan sehingga tidak mengganggu persimpangan jalan di kota yang sangat banyak dalam upaya menghindari kecelakaan.
"Walaupun telah dilakukan perbaikan dengan cukup baik di bidang perkeretaapian, tetapi perbaikan harus terus dilakukan. Dalam jangka panjang tidak bisa tidak kereta api di dalam kota ini harus dinaikkan," kata Boediono kepada pers usai menjenguk para korban tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM, di RS Suyoto Jakarta, Selasa.
Ikut menemani Wapres saat menjenguk para korban antara lain Ibu Herawati Boediono, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Boediono telah meminta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Perhubungan dan beberapa instansi lainnya untuk membuat studi tentang rancangan jalur di atas di dalam kota.
"Saya minta untuk dilakukan studi dengan detil dan kita mencoba melaksanakan tahap demi tahap dalam jangka panjang," kata Boediono.
Studi ini dilakukan tidak hanya untuk kota metropolitan saja, tetapi juga untuk kota besar dan kota-kota lain di luar Jakarta yang cukup padat.
Ditambahkan Boediono dalam jangka yang lebih pendek, salah satu solusi untuk mengurangi risiko tabrakan di perlintasan sebidang ini adalah dengan membuat jalan bawah tanah (underpass).
"Kalau ada perlintasan sebidang yang padat, barangkali perlu kita buat rencana untuk underpass," ujar Wapres. Pemerintah pusat, tambahnya, tentu akan membantu dan bersama-sama dengan pemerintah daerah, dan juga PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuat "underpass" yang perlu dilakukan.
Wapres juga meminta dilakukan pengecekan dari peralatan keselamatan secara rutin, baik yang ada di dalam kereta maupun yang ada di luar kereta oleh PT KAI maupun Kementerian Perhubungan.
Dalam kesempatan itu Boediono juga meminta Direktur Utama PT KAI untuk memberikan edukasi tentang keselamatan bagi penumpang kereta dengan membuat pengumuman atau petunjuk-petunjuk yang ditempelkan di dalam kereta.
"Petunjuk apa-apa yang harus dilakukan kalau ada kecelakaan, saya kira bisa dilakukan dengan cepat, disitulah kita mengedukasi masyarakat," kata Boediono.
Untuk para penumpang dan karyawan yang menjadi korban, Wapres mengatakan bahwa semua santunan harus dipenuhi dan biaya perawatan serta pengobatan ditanggung oleh PT Jasa Raharja.
Wapres meminta kepada pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk membantu para penumpang yang kehilangan surat-surat penting. "Saya harapkan pihak terkait, apakah di pemda untuk difasilitasi, dengan memberikan prioritas," ujar Wapres.
Dalam kesempatan itu Wapres menyampaikan penghargaan kepada dokter dan tenaga medis yang sudah memberikan pertolongan dan perawatan kepada korban dengan baik.
Wapres pun memuji sikap warga yang berada di sekitar kecelakaan yang memberikan pertolongan dengan cepat, sigap dan penuh rasa solidaritas turut membantu. Sikap warga tersebut menepis anggapan bahwa keakraban dan rasa saling bantu di kota telah hilang.
"Jadi tidak benar bahwa rasa solidaritas itu telah hilang, sama sekali tidak ternyata. Banyak sekali warga yang jiwanya benar-benar mulia untuk membantu satu sama lain," kata Boediono.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013