Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 51 poin menyusul adanya paket kebijakan ekonomi kedua dari pemerintah untuk menahan permintaan dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 51 poin menjadi Rp11.925 dibanding posisi sebelumnya, Senin (9/12) Rp11.976 per dolar AS.
"Adanya paket kebijakan ekonomi kedua yang mengatur barang-barang impor cukup ditanggapi positif oleh pelaku pasar uang sehingga rupiah kembali menguat," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kebijakan itu dipersepsikan dapat menahan permintaan dolar AS lebih tinggi sehingga akan membuat neraca perdagangan Indonesia menjadi lebih baik.
Ia menambahkan, China yang telah merilis kenaikan neraca perdagangannya pada akhir pekan kemarin dan diikuti oleh data inflasinya yang cukup stabil menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah.
"Adanya pertumbuhan China maka diharapkan ekspor Indonesia dapat meningkat," kata dia.
Akan tetapi, lanjut dia, laju rupiah masih terbatas seiring pelaku pasar yang mengambil posisi menunggu menjelang rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) di pekan ini.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013