Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan pabrik-pabrik mini dan medium untuk mengolah komoditas unggulan Indonesia dalam rangka memperkuat UMKM dan meningkatkan nilai tambah komoditas domestik,
“Kita punya banyak potensi domestik yang bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri dunia. Ini yang sekarang kami sedang siapkan,” ujar Teten di Jakarta, Jumat.
Pembangunan pabrik mini ini diharapkan dapat membantu UMKM naik kelas dan menjadi pemain dalam industri global. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih berkualitas.
Teten menyebut salah satu komoditas unggulan Indonesia yang harus dibangunkan pabriknya adalah rumput laut. Ia mengatakan Indonesia merupakan salah satu eksportir rumput laut terbesar di dunia.
Namun sayangnya, lanjut Teten, banyak produk rumput laut Indonesia yang masih diekspor dalam bentuk bahan mentah.
“Kita eksportir rumput laut dunia, tetapi kita baru ekspor bahan mentah. Belum olah sendiri. Nah, kalau kita bangunkan pabrik-pabrik pengolahan sampai membuat ekstrak rumput lautnya ini kan bisa menciptakan ekonomi baru,” jelas Teten.
Selain rumput laut, pemerintah juga berencana membangun pabrik-pabrik mini untuk mengolah komoditas lain seperti herbal dan nilam.
Teten mengatakan bahwa Indonesia merupakan pemasok utama industri parfum dunia, dengan kontribusi mencapai 95 persen. Salah satu komponen penting dalam industri parfum adalah nilam, dan Indonesia memiliki keunggulan karena nilam terbaik di dunia berasal dari Aceh.
Meskipun unggul dalam kualitas bahan baku, Teten mengatakan Indonesia masih tertinggal dalam pengolahan minyak nilam. Proses pengolahan yang belum optimal menghasilkan minyak nilam yang "kotor" sehingga potensinya belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Maka di Aceh kami bangunkan kira-kira ada 11 pabrik kecil untuk mengolah minyak nilam yang siap menyuplai industri kecantikan dan kesehatan,” kata Teten.
“Kita juga banyak herbal-herbal. Apabila kita olah menjadi ekstrak secara logistik bisa kita perdagangkan dan kita bisa menjadi rantai pasok bagi industri kesehatan kecantikan dunia,” kata Teten.
Baca juga: Teten: Kemenkop UKM dan BEI proaktif cari UMKM yang bisa IPO
Baca juga: Kemenkop UKM tegaskan akan lindungi UMKM dari ancaman ritel modern
Baca juga: Kemenkop UKM dorong koperasi produsen kopi masuk PMO Kopi Nusantara
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024