Jakarta (ANTARA) - Prajurit TNI Angkatan Laut dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 1 Korps Marinir dan prajurit Marinir Amerika Serikat (USMC) mempersiapkan diri mereka untuk mengikuti latihan terjun payung dalam Latihan Bersama Reconnaissance Exchange (Latma Reconex) Tahun 2024.
Dinas Penerangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, menjelaskan persiapan itu mencakup kegiatan pra-latihan berupa ground training dan simulasi terjun payung atau yang disebut juga latihan kering menggunakan simulator (wind tunnel) di Gedung Orion Simulator Wind Tunnel Sky Diving Center, Komando Latihan (Kolat) Koarmada RI di Jakarta, Kamis (2/5).
Dalam kegiatan itu, Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 1 Korps Marinir Brigjen TNI Marinir Umar Farouq meninjau langsung kegiatan itu. Dia mengatakan latihan itu, yang termasuk dalam rangkaian Latma Reconex 2024, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit, hubungan baik dan rasa kesepahaman dua negara, serta ikut berkontribusi dalam menjaga keamanan di kawasan.
“Tampilkan yang terbaik pada latihan kali ini, tetap utamakan faktor keamanan baik personel maupun material, serta selalu awali setiap kegiatan dengan berdoa,” kata Danpasmar 1 kepada para peserta latihan.
Di lokasi yang sama, Komandan Batalyon Intai Amfibi (Danyontaifib) 1 Mayor Marinir Laili Nugroho, yang memimpin latihan, menyampaikan latihan kering itu merupakan kesempatan bagi para prajurit untuk melatih kemampuan mereka menjaga posisi saat terjun dan melayang di udara, juga kemampuan untuk menghadapi dinamika yang mungkin terjadi saat pelayangan.
Dia menjelaskan semakin bagus posisi para penerjun, maka diharapkan posisi parasut juga terbuka sempurna sehingga mereka dapat melaksanakan tugas terjun payung dengan baik.
“Di sinilah kalian dibina untuk mempertajam kemampuan infiltrasi lintas udara, yaitu dengan mempelajari proses pelayangan dengan baik sehingga dapat memperlancar proses penerjunan dalam menyelesaikan tugas pokok. Laksanakan latihan dengan semangat dan maksimal sesuai dengan standar latihan,” kata Danyontaifib 1 ke peserta latihan.
Ground training dan simulasi penerjunan di wind tunnel, yang kemudian bakal berlanjut ke latihan terjun payung merupakan rangkaian dari Latihan Bersama (Latma) Reconnaissance Exchange (Reconex) 2024 antara Korps Marinir TNI AL dan United States Marine Forces Pacific (US Marforpac) First Marine Expeditionary Force (I MEF) 1st Reconnaissance Battalion pada tanggal 25 April sampai dengan 10 Mei 2024.
Latma Reconex merupakan latihan bersama yang rutin digelar oleh Korps Marinir TNI AL dan Korps Marinir Amerika Serikat tiap 1–2 tahun sekali. Latma itu pada tahun 2021 dan 2023 digelar di Marine Force Reconnaisance Battalion Camp, Pendleton, California, Amerika Serikat.
Untuk pasukan Marinir AS yang mengikuti Latma Reconex tahun ini berasal dari US Marforpac yang bermarkas di Camp H.M. Smith, Hawaiʻi, Amerika Serikat. Pasukan dari US Marforpac beroperasi di kawasan Indo-Pasifik, termasuk tergabung dalam latihan-latihan bersama dengan negara-negara mitra AS seperti Indonesia.
Beberapa materi yang menjadi fokus Latma Reconex 2024 mencakup combat marksmanship, latihan menembak sniper range, tactical combat casual care (TCCC), joint-combined exchange training (JCET), close quarter battle (CQB) sUAS, ground recon patrol supported, mission planning and brief procedure, military freefall jump, dan full mission profile.
Latma Reconex 2024 digelar di tiga lokasi, yaitu di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 6 Antralina, Sukabumi, Jawa Barat, kemudian di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Pondok Cabe, Tangerang, Banten, dan di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, kemudian di Kolat Koarmada RI, Jakarta.
Baca juga: TNI AL dan USMC latihan tembak teknik sniper range di Reconex 2024
Baca juga: TNI AL dan USMC adakan latihan infiltrasi seberangi sungai di Sukabumi
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024