Saya akan intervensi kepada polisi, kejaksaan, KPK agar jangan sedikitpun lunak kepada koruptor."
Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan sikap permisif terhadap tindakan korupsi dalam bentuk sekecil apapun akan mengakibatkan bahaya besar untuk mental generasi bangsa yang memiliki tanggung jawab atas pembangunan negeri ini.
"Jika korupsi terus didiamkan, negara ini dapat cepat menjadi sejarah," kata Anies pada pemaparan "Mengapa Anies Baswedan jadi Capres 2014", di Jakarta, Senin.
Anies, yang juga salah satu peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, mengatakan cita-cita bangsa untuk kesejahteraan sosial yang terhambat dikarenakan semakin masifnya tindak korupsi dalam berbagai modus dan pelaku.
"Penyelewangan besar juga terjadi, dapat terjadi karena orang baik memilih diam dan mendiamkan. Saya pilih turun tangan," ujarnya.
Menurutnya, konvensi Demokrat merupakan pembuktian bagi dirinya sebagai generasi muda yang tidak akan diam melihat kejahatan dalam pembangunan bangsa.
"Konvensi adalah celah bagi warga negara bisa membuka kesempatan dalam berjuang di politik. Saya berencana membuka celah itu menjadi lebih besar," tuturnya.
Setelah masuk ke konvensi Demokrat, Anies mengaku banyak yang mempertanyakan keputusannya masuk ke politik. Pasalnya, padangan umum mengenai dunia politik adalah wadah bagi orang-orang "bermasalah".
"Justru itu saya mengajak orang-orang tidak bermasalah untuk masuk ke dalam politik," ujar Anies yang juga anggota Tim 8 yang menangani Cicak vs Buaya I, Polri vs KPK.
Dia berjanji, jika kelak terpilih akan menjadi pemimpin yang tegas, terutama mengenai pemberantasan korupsi. Caranya, kata Anies, dia akan mendorong semua lembaga dan pejabat penegak hukum untuk memberi hukuman seberat-beratnya terhadap koruptor.
"Saya akan intervensi kepada polisi, kejaksaan, KPK agar jangan sedikitpun lunak kepada koruptor," ujarnya. (I029)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013