"Kami berharap kepada seluruh lapisan masyarakat memiliki kesadaran diri masing-masing untuk menjaga kebersihan lingkungan," kata Wakil Bupati Mukomuko Wasri di Mukomuko, Jumat.
Ia berharap melalui gerakan ini tidak ada kejadian luar biasa (KLB) DBD dan Mukomuko terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Baca juga: Dinkes Mukomuko tangani 227 kasus DBD
Selanjutnya, kata dia, pemkab melalui instansi terkait akan melakukan langkah-langkah untuk percepatan penanganan DBD di daerah ini.
Ia menyebutkan, ada empat langkah penanganan DBD di daerah ini, yakni pembentukan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan atau desa.
Kemudian gerakan satu rumah satu jumantik serta menetapkan satu orang dalam setiap rumah sebagai kader pemantau jentik nyamuk penyebab DBD. Langkah ketiga Gerakan Jumat Bersih secara serentak setiap Jumat di seluruh wilayah dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca juga: Pengasapan bukan solusi jitu atasi DBD di Bengkulu
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo mengatakan pemkab akhir tahun 2023 pernah mengeluarkan surat edaran bupati tentang kesiapsiagaan mengantisipasi peningkatan kasus DBD.
Dalam surat edaran bupati tersebut, katanya, pemkab mengajak warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.
Setelah itu, pemkab meneruskan surat edaran bupati tersebut melalui surat imbauan kewaspadaan peningkatan kasus DBD yang ditujukan kepada seluruh camat di daerah ini.
Baca juga: Dinkes: Kasus DBD di Kota Bengkulu capai 139 orang
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko sejak Januari 2024 hingga saat ini telah menangani 265 kasus DBD tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini, dengan empat orang di antaranya meninggal dunia.
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024