Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengungkapkan bahwa persiapan infrastruktur untuk kegiatan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei telah mencapai 60 persen.
"Infrastruktur ini meliputi tempat acara, kemudian juga media center dan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Kalau kita mau angkanya saya kira sekarang persiapannya sudah antara 50 sampai 60 persen," ujar Usman di Jakarta, Jumat.
Usman mengatakan masih terdapat sejumlah aspek persiapan yang perlu diselesaikan, termasuk mempercantik tempat-tempat acara yang akan dilakukan menjelang tanggal acara.
Baca juga: Presiden bahas penyelenggaraan World Water Forum dengan para menteri
Baca juga: RI perjuangkan inovasi pendanaan infrastruktur air di World Water Forum Bali
Ia menegaskan bahwa persiapan tersebut akan terus dikebut dan diperkirakan akan mencapai 100 persen dalam dua pekan ke depan.
Sementara itu, persiapan terkait substansi acara masih terus berlangsung. Hal ini termasuk pembahasan materi yang akan dibicarakan di forum tersebut, yang masih dinamis dengan masukan-masukan dari berbagai pihak.
Kemenkominfo, kata dia, juga berkoordinasi dengan World Water Council (WWC) untuk menetapkan tema-tema diskusi pada ajang tersebut.
Lebih lanjut Usman menyampaikan bahwa jumlah wartawan, baik wartawan nasional maupun luar negeri yang terdaftar untuk meliput acara tersebut hampir mencapai 300 orang.
"Kami berharap minimal ada 600 wartawan yang akan meliput kalau bisa ya sampai 800 ataupun 900 orang. ini trennya saya kira bagus masih sampai tanggal 11 ya masih 10 hari lagi sudah ada 300 wartawan, mudah-mudahan target 600 wartawan minimal bisa kita capai," kata Usman.
Usman menambahkan bahwa jaringan telekomunikasi juga sudah dipersiapkan dengan baik, termasuk penggunaan teknologi 5G di beberapa lokasi.
Selain itu, infrastruktur di lokasi kunjungan para peserta juga sedang disempurnakan, seperti di Jatiluwih yang akan menjadi showcase bagaimana Indonesia mengelola air untuk kepentingan pangan.
"Kemudian juga nanti penataan-penataan infrastruktur akan dilakukan misalnya terdapat mungkin kabel-kabel itu tidak menjuntai di atas itu baik telepon maupun listrik akan diusahakan di tanam di bawah. Kemudian juga sudah koordinasi dengan Hotel dan restoran yang ada di sekitar Jatiluwih, mereka sudah diinformasikan bahwa Jatiluwih itu akan menjadi lokasi kunjungan para anggota delegasi," kata dia.
World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.
Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam World Water Forum dan menyukseskan acara tersebut.
Baca juga: Indonesia dorong pembentukan Global Water Fund di World Water Forum
Baca juga: Bali kenalkan kearifan Segara Kerthi kepada delegasi World Water Forum
Baca juga: Pengukuran kualitas layanan komunikasi untuk World Water Forum
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024