Peningkatan kualitas guru menjadi salah satu PR yang harus terus kita tingkatkan, karena guru merupakan aktor terpenting dalam dunia pendidikan

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Prof Siti Nurul Azkiyah mengatakan pendidikan di Indonesia saat ini semakin berkembang secara umum.

"Bisa dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia berkembang semakin baik, terutama jika dilihat dari sisi peningkatan akses Pendidikan termasuk akses Pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus," katanya dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta ini mengatakan akses pendidikan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus kian meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang mencatat bahwa hingga September 2023 total sekolah reguler yang menjadi penyelenggara sekolah inklusi ada sebanyak 44.477 unit.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 8.675 dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya memiliki sekolah inklusi sebanyak 35.802 sekolah.

Baca juga: Kurikulum Merdeka bagi seluruh anak Indonesia

Meski demikian, dalam suasana Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini Nurul menekankan masih banyak aspek pendidikan yang harus ditingkatkan, salah satunya adalah peningkatan kualitas pada guru.

"Peningkatan kualitas guru menjadi salah satu PR yang harus terus kita tingkatkan, karena guru merupakan aktor terpenting dalam dunia pendidikan," ujarnya.

Nurul menilai keberhasilan pendidikan sangat tergantung kepada guru yang mengajar. Menurutnya, sebagus apapun kurikulum dan sarana prasarana yang ada, jika guru tidak memiliki kualitas mengajar yang baik, maka wajah pendidikan tidak akan menjadi baik.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka dalam banyak hal memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kreativitas, namun harus pula dibarengi dengan peningkatan kualitas guru, terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini jarang bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program-program pengembangan guru, seperti dalam penggunaan teknologi sebagai media belajar.

"Kalau guru tidak membekali (diri) dengan pengetahuan dan keterampilan teknologi, lambat laun mereka akan ditinggalkan oleh murid mereka," ucapnya.

Baca juga: Psikolog UI: Pendidikan karakter perlu contoh orangtua dan guru

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berpesan kepada seluruh pihak di dunia pendidikan agar dapat melanjutkan semangat gerakan Merdeka Belajar.

Ia menegaskan perubahan terhadap sistem pendidikan Tanah Air tetap harus terjadi karena rasa tidak nyaman merupakan gejolak yang biasa menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.

Menurutnya, kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar karena banyak anak Indonesia yang lebih berani bermimpi serta guru yang berani mengeksplorasi hal-hal baru.

"Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar tetapi tugas kita belum selesai," tutur Nadiem Makarim.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut pengembangan AI dukung pemajuan pendidikan Indonesia
Baca juga: PGRI: Pemerintahan baru jangan mudah ganti kurikulum

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024