Tanjungpinang (ANTARA News) - Bank-bank di Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau gagal menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis, Senin.
"Berdasarkan data yang kami miliki sampai sekarang bank-bank di Indonesia hanya berhasil menyalurkan KUR 39 persen dari sekitar 400 triliun dana yang disimpan di bank," kata politisi Partai Golkar itu, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Senin.
Dia mengatakan kalau saja diumpamakan nilai rapor, maka saya memberi penilaian D untuk bank-bank itu.
Sementara penyaluran KUR di Kepri hanya sekitar Rp30 triliun, masih tersisa sekitar Rp17 triliun.
Menurut dia penyebab KUR tidak tersalurkan secara maksimal karena perlakuan bank-bank terhadap pemohon masih sangat kaku dan bank-bank tidak dikenakan sanksi jika tidak berhasil menyalurkan KUR secara maksimal.
Dia merincikan, bank-bank memberlakukan persyaratan yang kaku seperti, pemohon kredit diwajibkan menunjukkan surat nikah, selain surat ijin usaha dan kartu tanda penduduk. Hal itu memberatkan pemohon kredit, terutama yang tidak memiliki lagi surat nikah karena hilang.
Semestinya pihak bank dapat mencari kebenaran dari tetangga pemohon kredit untuk memastikan apakah pemohon sudah menikah atau belum, jika itu dibutuhkan. Tetapi yang paling penting sebenarnya adalah bank dapat memastikan apakah pemohon pinjaman itu memiliki usaha atau tidak.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013