Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memulai pembangunan gedung Pertamina Energy Tower setinggi 99 lantai dengan target penyelesaian pada 2020.
Dirut Pertamina Karen Agustiawan saat peletakan batu pertama pembangunan gedung di Kawasan Rasuna Episentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, mengatakan, gedung akan menjadi kantor Pertamina dan seluruh anak perusahaan.
"Gedung ini akan menampung 23.000 pekerja Pertamina dan anak perusahaan," katanya.
Menurut dia, dengan pengumpulan pekerja di satu gedung, maka diharapkan kinerja Pertamina lebih efisien dan efektif, sehingga tujuan menjadi perusahaan kelas dunia akan tercapai.
Saat ini, Pertamina setidaknya memiliki 30 anak dan cucu perusahaan dengan kantor yang terpisah.
Pertamina Energy Tower dengan 99 lantai akan memiliki tinggi sekitar 530 meter, sehingga bakal menjadi gedung tertinggi di Indonesia.
Gedung yang dibangun di atas lahan seluas 5,7 ha memiliki luas bangunan 540.000 m2 dengan dukungan 55 persen kawasan terbuka hijau.
Pertamina Energy Tower juga akan dilengkapi masjid berkapasitas 5.000 orang, ruang pertemuan, pusat energi, dan fasilitas olahraga.
Bangunan akan dibangun dengan konsep dan teknologi bangunan yang ramah lingkungan (green building).
Pembangunan gedung melibatkan Skidmore Owings Merrill sebagai konsultan utama dan Turner International sebagai konsultan manajemen proyek.
Kedua perusahaan kelas dunia tersebut ikut mengerjakan gedung tertinggi di dunia Burj al Khalifa, Dubai-UEA.
Selain itu, Pertamina menetapkan Rider Levett Bucknall sebagai konsultan quantity surveyor, PT Airmas Asri sebagai konsultan arsitek dan PT Wiratman & Associates sebagai konsultan struktur.
Serta, kerja sama operasi PT Pembangunan Perumahan dan PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek pusat energi.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013