Pnvestasi pada infrastruktur air seperti air bendungan baru, jaringan pipa dan instalasi pengolahan air sangat penting untuk ketahanan air jangka panjang
Jakarta (ANTARA) - Dana Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) mendorong implementasi program terkait infrastruktur air sebagai salah satu prioritas dalam penanganan masalah air di sejumlah wilayah Indonesia.
"Jadi, beberapa program yang perlu diimplementasikan segera antara lain terkait infrastruktur air," kata Spesialis WASH/Water, Hygiene, and Sanitation UNICEF Indonesia, Salathiel Nali, kepada ANTARA, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: RI perjuangkan inovasi pendanaan infrastruktur air di World Water Forum Bali
Dia mengatakan, ada banyak warga di Indonesia yang bergantung pada sumber air yang tidak aman dan kekurangan air pipa.
Untuk itu, investasi pada infrastruktur air seperti air bendungan baru, jaringan pipa dan instalasi pengolahan air sangat penting untuk ketahanan air jangka panjang.
Selain itu, perluasan jaringan air pipa dan peningkatan instalasi pengolahan air juga perlu dilakukan untuk memastikan air minum yang bersih dan aman.
Sementara itu, peningkatan infrastruktur air juga penting dilakukan untuk memastikan kualitas air. "Bahkan dengan infrastruktur yang lebih baik, memastikan kualitas air sangatlah penting," kata dia.
Untuk itu, program pemantauan kualitas air dan investasi pada sistem filtrasi dan disinfeksi yang tepat perlu diupayakan untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui air.
Baca juga: Kementerian PUPR selesaikan sejumlah infrastruktur air di IKN
Lebih lanjut, Nali juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur air sebagai sarana dalam pengelolaan air.
Dia mengatakan. distribusi dan kelangkaan air yang tidak merata merupakan permasalahan yang semakin berkembang. Oleh karena itu, program pengelolaan air yang meningkatkan efisiensi air dan mendorong penggunaan air secara bertanggung jawab sangat penting.
Upaya efisiensi itu dapat dilakukan dengan berinvestasi pada teknologi hemat air untuk pertanian dan rumah tangga, sekaligus menjajaki sumber air alternatif seperti penampungan air hujan.
WWF ke-10, yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, mengangkat tema "Water for Share Prosperity" dengan harapan bahwa kerja sama internasional dapat diperkuat dan inovasi dalam pengelolaan air yang berkelanjutan juga dapat didorong sehingga air dapat menjadi sumber kehidupan dan kemakmuran bagi semua orang.
WWF ke-10 itu akan fokus membahas empat hal, antara lain tentang konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Baca juga: Perpamsi: World Water Forum momentum RI siapkan infrastruktur air jadi yang utama
Pewarta: Katriana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024