Saya prihatin masih adanya kasus perburuan maupun perlakuan manusia terhadap orangutan. Padahal, saat ini populasinya di seluruh dunia hanya sekitar 40 hingga 45 ribu individu sehingga perlu dilakukan upaya agar populasi orangutan bisa terjaga,"
Samarinda (ANTARA News) - Kawasan konservasi Orangutan Kalimantan (pongo pygmeaus morio) di Taman Nasional Kutai masih dalam proses "recovery" atau pemulihan pasca kebakaran besar yang melanda kawasan itu pada 1997--1998, kata peneliti asal Kanada Prof Anne E Russon,
"Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) ini dua kali mengalami kebakaran besar dan cukup mengejutkan dunia yakni pada 1982--1983 dan 1987--1988. Namun, setelah 14 tahun kebakaran, saat ini kawasan yang menjadi sumber pakan orangutan ini sudah dalam proses recovery atau pemulihan," ungkap Anne R Russon kepada wartawan, Minggu, disela-sela Journalism Field Trip 2013 yang berlangsung 7-8 Desember 2013.
Saat ini lanjut pengajar di Departmen of Psychology York University, Kanada itu populasi Orangutan Kalimantan mulai berkembang, seiring semakin membaiknya kawasan TNK.
Namun, Anne E Russon yang mengaku telah melakukan survei orangutan di Pulau Kalimantan selama 25 tahun dan empat tahun terakhir melakukan survei orangutan di salah satu kawasan TNK di Kabupaten Kutai Timur, masih khawatir terhadap berbagai ancaman terhadap populasi orangutan.
"Satu hal yang sangat menggembirakan karena ketersediaan pakan orangutan di TNK mulai membaik, namun saya juga masih merasa khawatir masih adanya ancaman perburuan dan konflik dengan perusahaan tambang batu bara, kepala sawit dan kayu sehingga dapat mengganggu satwa yang dilindungi karena terancam punah tersebut," katanya.
"Saya prihatin masih adanya kasus perburuan maupun perlakuan manusia terhadap orangutan. Padahal, saat ini populasinya di seluruh dunia hanya sekitar 40 hingga 45 ribu individu sehingga perlu dilakukan upaya agar populasi orangutan bisa terjaga," ungkap Anne E Russon yang juga sebagai Director Kutai Orangutan Project.
Selama empat tahun terakhir, Anne E Russon mengaku terus mengamati aktivitas Orangutan Kalimantan di kawasan prevab TNK di Kabupaten Kutai Timur.
"Selama pantauan saya kurung waktu empat tahun terakhir, kami telah bertemu sekitar 40 individu orangutan di Prevab. Bahkan terakhir, satu individu orangutan yang telah kami berinama Putri, telah melahirkan bayi. KOndisi orangotan disini (pevab) cukup sehat dan energik," kata Anne E Russon.
Saat ini menurut dia, populasi Orangutan Kalimantan yang berada di kawasan TNK dengan luas 198.629 hektare yang berada di wilayah tiga kabupaten dan kota yakni, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Karanegara dan Kota Bontang, diprediksi 1.000 hingga 2.000 individu.
"Jumlah pastinya kami tidak bisa pastikan dan itu hanya estimasi. Saya berharap, kawasan TNK bisa tetap terjaga agar pakan orangutan bisa tersedia," ujar Anne E Russon.(*)
Pewarta: Amirullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013