Jakarta (ANTARA News) - Kirab Budaya para raja nusantara dan mancanegara yang dimulai pukul 15.00 sampai 18.00 WIB telah berakhir sekaligus menutup rangkaian acara Pagelaran Agung Keraton Sedunia atau "World Royal Heritage Festival" di kawasan Monumen Nasional, Minggu sore.
Kirab Budaya yang diikuti oleh 1.603 peserta dari 28 daerah ini memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat yang menyaksikannya maupun para peserta Kirab Budaya itu sendiri.
"Bagusnya ini menjadi acara tiap tahun, acara-acara kebudayaan ini penting untuk ditonton masyarakat, minimal mereka tahu budaya dari negerinya sendiri," kata Wadi, peserta Kirab Budaya dari Kepangeranan Gebang Kinatar Jawa Barat (8/12).
"Jika ada wacana untuk menjadikan ini acara dua tahunan, saya senang sekali, tapi saya lebih senang kalau acaranya rutin tahunan," kata Jajang, peserta Kirab Budaya dari Kepangeranan Gebang Kinatar Jawa Barat.
"Baiknya penyelenggara memilih hari yang pas, libur lebaran atau libur anak sekolah karena waktu pameran hari kamis tidak terlalu ramai seperti sekarang," tambah Jajang.
"Ini khan festival keraton, kebudayaan Indonesia juga, kalau tidak digalakkan secara rutin nanti bisa hilang tergerus zaman. Khusus untuk hari ini saya tidak mengira penontonnya banyak. Mungkin bisa menjadi evaluasi bagi penyelenggara untuk event selanjutnya terutama pameran kemarin yang cenderung sepi, bukan karena masyarakat yang tidak berminat mungkin karena pemilihan hari atau sosialisasi yang tidak maksimal," kata Kusnadi, peserta Kirab Budaya dari Kesultanan Indra Pura Provinsi Sumatera Barat.
Disisi lain masyarakat ternyata memiliki minat yang cukup tinggi untuk menyaksikan Kirab Budaya sebagai puncak acara Festival Keraton Sedunia. Meskipun hujan gerimis dilokasi acara namun tidak membuat masyarakat pergi meninggalkan Kirab Budaya ini.
"Untuk hiburan yang murah meriah lah, sekalian ajak anak foto-foto di kereta kuda, kalau ke Mall atau ke tempat lain kan mahal, gak merakyat gitu," kata Nurohim dari Rawa Belong, Jakarta, yang membawa serta anaknya untuk menyaksikan acara ini.
"Saya sih gak tahu ya ini kerajaan apa, itu kerajaan apa, tapi ya menarik aja lihat pawai begini, ada pak Jokowi-nya juga ikutan," kata Parlin pengunjung dari Kemayoran.
Selain itu masyarakat mengharapkan Pemerintah DKI Jakarta lebih sering mengadakan berbagai festival kebudayaan di Monumen Nasional.
"Dari saya kecil sampai sekarang Monas akan tetap begini saja, nah kalau pemerintahnya punya siasat untuk sering adakan pagelaran budaya saya rasa Monas jadi berbeda, tidak begitu saja tapi akan ramai dan menarik orang berwisata di kota sendiri," kata Agus Setiawan pengunjung dari Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Kirab Budaya ini sekaligus menutup rangkaian acara Pagelaran Agung Keraton Sedunia atau World Royal Heritage Festival yang diadakan sejak Kamis (5/12).
Sebelumnya acara ini juga dimeriahkan oleh pameran keraton dan benda pusaka keraton, peragaan busana kebesaran kerajaan, pagelaran seni budaya, festival kuliner, demo masakan khas keraton dan pameran kereta kencana.
Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013