Lim mengatakan misa itu diselenggarakan pada pukul 16.00 waktu setempat di gereja Santo Nio Parish. Kegiatan itu diperkirakan dihadiri pejabat setempat, pekerja balai kota dan penduduk sebagai Hari Doa dan untuk mengenang korban di Visayas Timur.
Imam Santo Nio Parish juga memberkati kuburan massal di desa Suhi dan Basper, menurut Fr. Gani Petilos. Gereja-gereja lain di berbagai belahan Leyte juga melakukan hal yang sama.
Keuskupan Agung Palo juga mengumumkan Hari Doa Keuskupan Agung dan Kenangan pada korban pada Minggu di katedralnya. Pemanjatan doa juga dilakukan di situs pemakaman massal di daerah tersebut, menurut Monsignor Bernie Pantin, kepala Paroki Katedral Palo.
Jumlah korban resmi berdasarkan pada angka-angka terbaru yang dirilis oleh Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen (NDRRMC) Filipina mencapai 5.796 orang, sementara 1.700 masih hilang.
Pekerja dari Biro Perlindungan Kebakaran (BFP) - Wilayah VIII dilaporkan masih berusahamengambil mayat-mayat yang digali dari reruntuhan.
Pada Sabtu pagi, sekitar 37 mayat ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Kepala BFP-R8 Inspektur Sergio Nayra di sekitar Kabupaten Sagkahan, termasuk seorang wanita 19 tahun yang ditemukan di dekat satu desa nelayan, serta sisa-sisa jenazah dari seorang ibu dan putrinya yang terletak dekat San Fernando School.
(AK/B002)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013