Kapolres Gunung Kidul AKBP Faried Zulkarnaen di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan razia kendaraan ini merupakan bagian dari "Operasi Zebra Progo 2013".
"Sebelum melakukan razia, polisi melakukan pemantauan di mana lokasi yang sering digunakan untuk balap liar. Kami akan terus melakukan razia agar balap liar tidak dilaksanakan,"kata Faried.
Faried mengungkapkan titik-titik yang menjadi pusat balapan liar diantaranya Jalan Wonosari-Paliyan, perbatasan Gunung Kidul-Bantul tepatnya di jembatan Getas.
Ia mengatakan razia dilakukan sekitar Minggu dini hari 01.00 WIB, diawali dari wilayah Jalan Wonosari-Paliyan, di lokasi ini petugas hanya membubarkan ratusan pemuda yang diduga akan melakukan balap liar.
"Kami mensunyalir jika ajang balap tersebut dijadikan taruhan," katanya.
Faried mengungkapkan sebagian besar remaja yang diamankan masih berstatus sebagai pelajar. Bahkan beberapa di antaranya diketahui belum memiliki SIM.
Petugas kemudian berpindah lokasi balap liar perbatasan Gunung Kidul-Bantul tepatnya di jembatan Getas, Playen, sekitar 02.00 WIB. Petugas yang berjumlah puluhan menutup dua jalur, saat hendak melarikan diri beberapa pembalap sempat terjatuh.
"Kendaraan yang tidak menggunakan aksesoris tidak standar diminta untuk diganti dahulu sebelum diambil pemiliknya di halaman Mapolres Gunung Kidul. Sepeda motor dengan ban yang berukuran kecil dan knalpot blombongan disita petugas.
"Kami sita supaya tidak dipakai lagi," kata dia.
Seorang orang tua yang anaknya ikut diamankan di Mapolres Gunung Kidul, Kasiyem (63) warga Dlingo, mengaku tidak mengetahui jika anaknya ikut balapan liar.
"Pamitnya mau beli bensin, malah ikut nonton balap liar,"kata Kasiyem.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013