Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah jika investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh China karena investor terbanyak Indonesia justru berasal dari Singapura.
Data BKPM menunjukkan bahwa Singapura telah menduduki posisi sebagai negara investor terbesar di Indonesia setidaknya sejak tahun 2019.
“Jadi sangat tidak benar jika ada orang-orang yang mengatakan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia dikuasai satu negara, yaitu China,” kata Bahlil saat mengisi kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.
Menurut data yang sama, pada 2023 Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Bahlil mengatakan sejumlah negara dari benua lain juga sudah mulai berinvestasi ke Indonesia, seperti Belanda, Kepulauan Virgin Britania Raya, dan Australia.
“Ini supaya tidak terjadi hoaks. Di Indonesia, kementerian yang punya data ini hanya BKPM,” tegas Bahlil.
Menurut data BKPM, Singapura merupakan negara investor terbesar di Indonesia pada tahun 2023, dengan nilai investasi mencapai 15,4 miliar dolar AS.
China berada di urutan kedua dengan nilai investasi 7,4 miliar dolar AS, Hong Kong 6,5 miliar dolar AS, Jepang 4,6 miliar dolar AS, Malaysia 4,1 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat 3,3 miliar dolar AS.
Kemudian di posisi ketujuh dan seterusnya ada Korea Selatan dengan nilai investasi 2,5 miliar dolar AS, Belanda 1,3 miliar dolar AS, Kepulauan Virgin Britania Raya 0,7 miliar dolar AS, dan Australia dengan nilai investasi 0,5 miliar dolar AS.
“Saya sampaikan bahwa Singapura ini sebenarnya menjadi hub sebagian uang orang Indonesia yang ada di Indonesia. Jadi kalau mau ditarik, uang kita lebih banyak, PMDN (penanaman modal dalam negeri) kita lebih banyak,” ujarnya.
Baca juga: Menteri Investasi: Realisasi investasi kuartal I-2024 Rp401,5 triliun
Baca juga: RI dinilai masih menarik bagi investor di tengah transisi kepemimpinan
Baca juga: Citi kembangkan tim khusus guna fasilitasi investasi asing ke RI
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024