Masih banyak dokumen yang tidak sesuai nama dan fotonya, jadi kita harus melakukan pendataan ulang...

Jeddah (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI (KJRI) sebagai perwakilan pemerintah RI di Jeddah Arab Saudi masih terus melakukan penanganan hambatan dalam pemulangan para Warga Negara Indonesia overstay yang melebihi ijin tinggal.

"Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk terus memberikan pelayanan dan pendampingan untuk para WNI overstay agar dapat kembali ke Tanah Air sesegera mungkin dengan selamat," ujar Konsul Jenderal RI untuk Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra, di Jeddah, Sabtu (7/12).

Menurutnya, kendala yang dihadapi para petugas KJRI adalah masih banyaknya kesalahan administrasi seperti dokumen yang tidak sesuai antara nama dan foto SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) para WNI overstay dari pendataan yang dilakukan oleh pihak imigrasi Arab Saudi.

"Masih banyak dokumen yang tidak sesuai nama dan fotonya, jadi kita harus melakukan pendataan ulang agar mereka dapat dipulangkan secepat mungkin," ujar Dharma.

Menurut Dharma, masih ada sekitar 4.500 dokumen SPLP yang harus diperbaiki dan itu membutuhkan waktu yang tidak singkat namun harus dikerjakan secepat mungkin untuk membantu proses pemulangan WNI overstay ke Tanah Air.

Selain itu, pada Kamis (6/12) lalu, dilaporkan juga terjadi sedikit kericuhan di rumah detensi imigrasi Tarhil, Jeddah yang melibatkan sedikitnya 1.500 WNI overstay pria yang meminta untuk segera dipulangkan ke Indonesia.

Permintaan mereka terluapkan karena sudah merasa tinggal di dalam rumah detensi tersebut lebih dari satu bulan, sementara ada 450 WNI overstay yang baru masuk selama empat hari di rumah detensi sudah dipulangkan.

Hal itu terjadi karena proses identifikasi administrasi 1.500 orang itu masih memakan waktu, sedangkan 450 WNI yang sudah dipulangkan itu, sebelumya sudah menetap di tempat penampungan overstayer di bekas kantor imigrasi di bandara lama Jeddah, Mator Qodim.

"Mereka dipulangkan terlebih dahulu karena sebelumnya mereka menetap di Mator Qodim selama tiga minggu di tenda-tenda, dan proses administrasi mereka dengan pihak imigrasi Arab Saudi sudah selesai maka bisa dipulangkan," tambah Dharma.

Namun, Dharma menegaskan bahwa pihaknya akan selalu memberikan pelayanan dan pendampingan semaksimal mungkin untuk membantu proses pemulangan para WNI overstay.

"Yang pasti kami sudah menempatkan sejumlah staf KJRI untuk terus membantu proses pemulangan ini dengan maksimal," tutup Dharma.

Pemulangan WNI overstayer tersebut sejalan dengan komitmen otoritas Arab Saudi, yang menyatakan terhitung sejak tanggal 1 Desember 2013 akan menyediakan 16 pesawat khusus Saudia Airlines untuk memulangkan WNI overstay yang saat ini berada di Penampungan Imigrasi Shumaysi.

Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013