N`Djamena (ANTARA News) - Presiden Chad Idriss Deby hari Sabtu memerintahkan perusahaan minyak Chevron AS dan Petronas Malaysia meninggalkan negara Afrika tengah itu pada hari Minggu karena tidak membayar kewajiban pajak. "Mulai besok, wakil-wakil Chevron dan Petronas harus meninggalkan Chad dan menutup kantor-kantor mereka," kata Presiden Chad itu dalam satu pertemuan pemerintah. Tindakan yang mengejutkan itu menyusul keputusan Chad untuk membentuk satu perusahaan minyak nasional baru, yang dikatakannya harus menjadi mitra dalam konsorsium produksi minyak negara itu, yang dipimpin perusahaan minyak besar AS Exxon Mobil dan termasuk Chevron dan Petronas. "Chad harus dilibatkan dalam produksi minyaknya untuk mengontrol kekayaannya dan membangun dan meningkatkan keikutsertaannya dalam (konsorsium) pipa," kata Deby, mengacu pada pipa berkapasitas 250.000 barel per hari yang menyalurkan minyak mentah Chad ke pantai Kamerun. Deby mengatakan pemerintah telah meminta Chevron dan Petronas bulan ini untuk memenuhi kewajiban pajak perusahaan sesuai dalam kontrak mereka. "Sayang, pemerintah tidak menerima jawaban dari dua mitra itu," kata Deby dikutip Reuters.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006