...tiba-tiba jembatan roboh dan mereka diseret arus deras air

Lubuk Sikaping (ANTARA News) - Dua warga kampung Durian Hijau, hanyut terseret saat banjir bandang melanda Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (7/12) sore, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, M. Nasir.

"Kami akan terus melakukan pencarian terhadap korban yang dilaporkan hanyut ini melalui tim SAR BPBD bersama masyarakat," katanya di Lubuk Sikaping, Minggu.

Menurut dia, pencarian dua warga Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, ini juga akan dilakukan dengan bantuan SAR dari beberapa daerah seperti Pasaman Barat (Pasbar), Agam, Padang dan lainnya.

Hingga saat ini, kedua korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh pihak keluarga serta masyarakat setempat bersama BPBD Pasaman.

Berdasarkan informasi dari warga setempat, dua warga yang diketahui bernama Ijeh (23) dan Isa (15), hanyut tatkala mereka berada di atas motor berboncengan hendak melalui jembatan Batang Sapa yang putus tergerus air.

Warga sempat melarang keduanya melewati jembatan tersebut, namun mereka tetap menyeberangi jembatan karena kala itu air belum sampai menggenangi badan jembatan.

"Malang menimpa keduanya, disaat baru saja melewati hingga sekitar dua meter tiba-tiba jembatan roboh dan mereka diseret arus deras air," kata seorang warga.

Sementara itu, data sementara dari BPBD setempat, tercatat sebanyak sembilan unit jembatan rusak termasuk dua di antaranya putus total. Juga terjadi tanah longsor yang berdampak pada dua titik jalan dan merusak sembilan unit rumah/ruko milik warga. Banjir bandang juga menghanyutkan enam unit sepeda motor.

Banjir bandang yang menimpa warga Pasaman Sabtu sore (7/12) terjadi dua kali, dengan kejadian kedua lebih besar dari yang pertama. Pada saat kejadian, ketinggian air berlumpur di Pasar Malampa mencapai dua meter.

"Kami belum bisa memastikan berapa banyak kerugian akibat musibah ini karena saat ini masih melakukan pendataan," tambah Nasir.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013