Khartoum (ANTARA News) - Seorang wartawan AS tampil di pengadilan di Darfur, Sudan, Sabtu atas tuduhan spionase dan memasuki negara itu secara tidak sah, kata para pengacaranya dan sumber-sumber lain. Paul Salopek, jurufoto majalah National Geographic, ditahan pekan lalu karena memasuki Sudan melalui perbatasan Darfur dengan Chad. Pengacara Salopek, Mohamed Khalil tidak mengkonfirmasikan tuduhan pasti yang dikenakan terhadap Salopek, tetapi dua sumber AS lainnya mengatakan ia dituduh melakukan kegiatan mata-mata dan masuk ke negara itu secara tidak sah. Dalam awal konflik 2,5 tahun Darfur, pihak berwajib Sudan menolak mengizinkan wartawan asing mengunjungi daerah itu dan mengenakan sensor keras terhadap pers nasional. Banyak wartawan saat itu masuk secara ilegal melalui Chad untuk meliput pertempuran, yang menimbulkan apa yang disebut para pejabat AS krisis kemanusian terburuk di dunia dengan 2,5 juta orang meninggalkan rumah mereka menuju kamp-kamp pengungsi yang menyedihkan. Pihak berwenang memperbaiki prosedur bagi wartawan untuk mengunjungi Darfur melalui Khartoum, tapi sejumlah mereka masih menemui kesulitan untuk mendapat visa Sudan dan memutuskan masuk melalui Chad. Satu pengadilan Darfur awal bulan ini menghukum seorang utusan presiden Slovenia, Tomo Kriznar dua tahun penjara dan denda karena antara lain dituduh melakukan kegiatan mata-mata. Ia juga memasuki Darfur dari Chad, lapor Reuters.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006