Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung kelanjutan gerakan Merdeka Belajar untuk pendidikan karena memberikan kebebasan baik bagi siswa maupun pendidik.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Merdeka Belajar merupakan wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
"Pada prinsipnya bahwa pendidikan itu tidak terbatas dari pendidikan formal saja, yang non formal saya kira juga sangat-sangat membantu dari sisi perkembangan daerah khususnya melahirkan generasi-generasi muda yang bertanggung jawab," kata Ni Made
Dia mengatakan merdeka belajar, Pendidikan sendiri tidak terbatas formal saja, namun juga informal. Merdeka belajar ini diharapkan dapat menjadi bagian sistem pendidikan kedepannya, tetap beradaptasi dengan kondisi masing-masing.
"Kami kira seperti itu. Apa yang baik kita ambil, apa yang menjadi kekurangan dari kebijakan itu bisa kita sesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing di Daerah”, kata Ni Made.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kulon Progo Nur Wahyudi mengatakan bahwa Hardiknas ini merupakan sebuah momentum kebangkitan dari pandemi COVID-19.
Namun melalui pandemi ini, kita bisa belajar bahwa pendidikan secara daring juga mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
“Tentu ini merupakan sebuah momentum kebangkitan setelah kemarin beberapa tahun Pandemi, dan kegiatan belajar mengajarnya menggunakan daring. Tapi ini juga pembelajaran juga bagi kami, ternyata pendidikan tidak harus secara luring tapi ternyata daring juga bisa untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak kita di Indonesia," kata Nur.
Baca juga: Nadiem titip pesan lanjutkan semangat Merdeka Belajar
Baca juga: Nadiem: Gerakan Merdeka Belajar upaya majukan pendidikan RI
Pewarta: Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024