London (ANTARA News) - Koran-koran Inggris bereaksi atas kabar horor setelah Inggris dipaksa bermain melawan Italia di sebuah kota tengah hutan Brazil nan terik, dalam satu grup neraka Piala Dunia 2014 yang juga dihuni Uruguay dan Kosta Rika.
Sejumlah koran menurunkan gambar reaksi bos FA Greg Dyke saat mengetahui hasil undian di mana dia tertangkap kamera menyilangkan jarinya menyilang depan lehernya sebagai tanda "mati'.
"Tuhan bantulah kami!" begitu judul halaman depan The Sun, yang disandingkan dengan patung Kristus raksasa di Rio de Janeiro.
Pada dua halaman dalamnya koran ini menurunkan laporan di bawah judul "Hutan Perih Amazon" berisi prediksi perjuangan Inggris pada pertandingan melawan juara dunia empat kali Italia pada 14 Juni tahun depan di kota terik Manaus.
Media massa Inggris melabeli Grup D dengan "Grup Maut", kendati Grup B yang dihuni Spanyol dan Belanda juga dikategorikan grup maut atau grup neraka.
The Mirror menurunkan foto Dyke di halaman depan dengan gestur 'mati kita', lewat headline: "Dia kira semua telah berakhir!"
Bagi Matt Dickinson dari The Times, gerak tubuh Dyke itu "menangkap sempurna kisah penderitaan Inggris".
Dickinson menyebut pelatih Roy Hodgson sangat berharap untuk tak bertanding di daerah melewati Amazon yang lembab dan satu grup dengan lawan berat dari Eropa, namun hasil undian malah membuat ketakutan Hodgson itu menjadi kenyataan.
Juara dunia dua kali Uruguay dan Kosta Rika juga lawan berbahaya dalam grup yang digambarkan The Guardian sama berbahayanya dengan apa pun yang bisa dibayangkan Hodgson.
Hodgson kurang antusiastis timnya tampil di Manaus yang panas dengan mengatakan lebih baik tim lain yang bertanding di kota itu.
Darren Lewis dari the Mirror adalah satu dari sedikit komentator yang tetap optimistis pada Inggris.
"Kami adalah tim Inggris dengan pengalaman dan kreativitas," tulisnya seperti dikutip AFP. "Kami punya pemain muda nan cepat, bintang-bintang baru yang kita ingin lihat pada level ini setelah kita direndahkan Jerman tiga tahun lalu. Kita mesti positif."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013