Komitmen awal blok itu lima miliar dolar AS."
Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima CEO Royal Dutch Shell Plc dan perwakilannya di Indonesia di Gedung Soebijakto, Akademi Angkatan Laut (AAL), Surabaya, Sabtu sore.
CEO Royal Dutch Shell yang akan selesai masa jabatannya, Peter Voser, didampingi penggantinya, Ben van Beurden, bersama dengan Direktur Utama Shell Indonesia, Darwin Silalahi, menemui Presiden Yudhoyono sekira 30 menit, antara lain menyampaikan kesediaan mengelola Blok Marsela.
Presiden Yudhoyono dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
"Presiden menerima Peter Voser yang akan habis masa jabatananya pada 31 Desember ini dan memperkenalkan Ben van Beurden sebagai penggantinya," kata Jero Wacik seusai pertemuan.
Jero Wacik mengatakan dalam pertemuan tersebut, Shell yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1880 mengungkapkan komitmennya untuk meneruskan Blok Marsela.
"Komitmen awal blok itu lima miliar dolar AS. Diperkirakan berkembang hingga 25 miliar dolar AS di masa mendatang untuk investasi di berbagai bidang," katanya.
Jero mengatakan, saat ini Indonesia masih mengkaji agar nantinya kesepakatan untuk meneruskan Blok Marsela oleh Shell juga meningkatkan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia.
Ia juga mengharapkan, adanya alih teknologi untuk energi terbarukan, serta membantu mengembangkan energi terbarukan.
Menurut Jero, Shell memiliki pengalaman dalam teknologi dan pengembangan energi terbarukan. Untuk itu, komitmen Shell untuk berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan disambut positif.
Jero mengemukakan, salah satu hal yang bisa dikembangkan adalah perubahan teknologi diesel menjadi gas untuk kapal. Sedianya, menurut dia, akan dibentuk tim untuk itu.
"Bayangkan ribuan kapal diubah dari diesel menjadi gas. Ini akan membantu Indonesia," katanya.
Presiden dalam pengantar saat pertemuan mengatakan, berterima kasih atas sumbangan yang telah diberikan Shell. Presiden menambahkan, ada banyak peluang yang dapat dimanfaatkan kedua belah pihak guna keuntungan bersama.
"Saya percaya bahwa keamanan energi sangat penting, sangat signifikan, jadi kita perlu kerja lebih untuk kemanfaatan bersama baik bagi Indonesia maupun perusahaan anda," kata Presiden Yudhoyono.
(T.M041/A011)
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013