... Karena yang membantunya lahir adalah petugas Tagana... "
Langkat, Sumatera Utara (ANTARA News) - Telah lahir bayi Tagana; secara lengkap namanya Tagana Orba Sitepu, lahir di pengungsian, beribukan Lisa boru Ginting, salah seorang pengungsi dari letusan Gunung Sinabung, di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.


Ginting saat mengungsi itu sudah hamil tua, istilahnya tinggal menunggu harinya saja hingga jabang bayinya itu menghirup udara di dunia ini. Dia bersama banyak warga setempat di kampung itu mengungsi ke balai desa Telagah Sei Bingei Kabupaten Langkat.


"Anakku kami beri nama Tagana Orba Sitepu," kata dia, di Sei Bingei, Sabtu.

Kenapa diberi nama Tagana Orba Sitepu? Tentang itu, Lisa berkata, "Karena yang membantunya lahir adalah petugas Tagana."


Tagana adalah pemuda-pemudi sukarelawan yang direkrut untuk menjadi penolong saat bencana alam terjadi; contohnya saat banjir, gempa bumi, atau erupsi Gunung Sibabung ini.


Mereka harus memenuhi standar-standar tertentu sebelum bisa menempuh sejumlah pendidikan agar bisa bertugas secara baik pada waktunya, misalnya pengetahuan P3K, memanjat tebing memakai alat untuk mengevakuasi korban bencana, dan sebagainya.

Bersama suaminya Dinadi Sitepu, Ginting harus ikut berjalan kaki dari desanya menuju Desa Telagah dan sempat bermalam di jalan.

"Saat itulah, dia mual-mual hendak melahirkan, dimana sejumlah warga yang mengungsi mencoba membantunya melahirkan di jalan menuju ke pengungsian," katanya.

Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan Ginting belum juga bisa melahirkan anaknya. Bisa dibayangkan kepanikan yang terjadi di antara mereka saat itu, dalam keadaan sangat darurat.

Mengetahui ada yang tengah berjuang melahirkan bayi, sejumlah petugas Tagana dari Kantor Sosial Kabupaten Langkat, kemudian menjemput Ginting dan suaminya memakai ambulans dan membawa dia ke Puskesmas Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingei.

Sang bayipun akhirnya berkenalan pertama kali dengan dunia di puskesmas itu. Oleh orangtuanya, dia dinamai Tagana Orba Sitepu.

Kini usia Tagana sudah hampi dua pekan di pengungsian, dimana bayi mungil ini terlihat sehat dan ceria, meskipun berada dalam posko pengungsian.

Sejumlah warga yang memberikan bantuan untuk para pengungsi menyempatkan diri untuk menengok, menimang-nimang, dan berfoto bersama bayi itu.

Ginting dan ratusan pengungsi lain hanya bisa berharap kondisi gunung Sinabung segera normal, agar mereka bisa kembali ke kediamannya di Naman Teran, Kabupaten Tanah Karo.

Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013