Presiden Bajau Indonesia Abdul Manan saat ditemui di Wakatobi, Kamis, mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan itu dalam rangka untuk memberikan makna kepada masyarakat terkait dengan cagar biosfer yang harus direstorasi atau perbaiki dan dilindungi.
"Dengan demikian akan memberikan juga manfaat bagi masyarakat," kata Abdul Manan.
Dia menyampaikan masyarakat Bajau Wakatobi berkomitmen untuk mendukung dan ikut serta melestarikan sumber daya pesisir serta laut di Wakatobi yang menjadi kawasan cagar biosfer.
"Dengan tetap mempraktekkan kearifan lokal yang terjaga selama ini dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di cagar biosfer ini," ujarnya.
Abdul Manan mengungkapkan bahwa Suku Bajau akan mengambil peran utama dalam kerjasama atau kolaborasi multi-pihak untuk memberi kontribusi lebih terhadap sumber daya perikanan kelautan dan pariwisata.
"Serta sumber daya lainnya yang ada di cagar biosfer," ungkapnya.
Adapun tiga poin isi deklarasi masyarakat Suku Bajau di Wakatobi, yaitu:
1. Mengambil peran terdepan dalam rangka menjaga keberlanjutan sumber daya pesisir dan laut di kawasan Cagar Biosfer Wakatobi, melalui penerapan pengetahuan tradisional dan praktik baik Suku Bajau untuk penghidupan yang berkelanjutan.
2. Menjadi bagian utama dari kolaborasi multi-pihak untuk bersama-sama meningkatkan kontribusi dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem Cagar Biosfer Wakatobi.
Baca juga: UNESCO Jakarta jadikan Wakatobi sebagai contoh cagar biosfer di dunia
Baca juga: 273 peserta se-Asia Tenggara hadiri SeaBRnet ke-15 di Wakatobi
Baca juga: Dispar Wakatobi promosi potensi wisata kepada peserta SeaBRnet
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024