Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Rabu, pihaknya memberi ahli waris tersebut santunan senilai Rp15.000.000 untuk setiap korban jiwa, sedangkan masing-masing korban luka menerima santunan sebesar Rp5.000.000.
"Bantuan ini nggak berhenti sampai di sini. Masih akan berlanjut sampai mereka selesai mengungsi, sampai relokasi," kata Mensos Risma.
Baca juga: Mensos Risma apresiasi KSB Desa Talagajaya tangani bencana di Garut
Baca juga: Pemkab Garut salurkan bantuan untuk korban longsor dan tanah bergerak
Pada kesempatan yang sama, pihaknya juga meninjau langsung kondisi para penyintas longsor di posko pengungsian sekaligus memberikan tas sekolah, mainan dan bingkisan snack kepada anak-anak yang tinggal di pengungsian.
Salah seorang pengungsi Hamdan (61) senang saat cucunya menerima bingkisan tersebut dari Risma. Ia yang sudah mengungsi di posko sejak Jumat (26/4) juga merasa bersyukur atas fasilitas yang disediakan oleh Kementerian Sosial di posko pengungsian.
"Alhamdulillah, sudah ada kasur, selimut, dan kami mendapat makan tiga kali sehari. Terima kasih, hatur nuhun Kemensos," ucap Hamdan.
Di akhir kunjungannya, Mensos Risma mengimbau agar warga dan Kampung Siaga Bencana (KSB) selalu siaga dan melakukan evakuasi, terutama saat hujan karena tidak tahu kapan longsor akan terjadi.*
Baca juga: Usai gempa Garut BMKG waspadai potensi longsor dan banjir bandang
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024