Manado (ANTARA) - Kapal Basarnas KN SAR Bima Sena mengevakuasi sebanyak 109 warga yang menjadi korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Selasa (30/4).
"Warga yang dievakuasi nantinya dibawa ke Pelabuhan Munte di Kabupaten Minahasa Utara," sebut Nakhoda Syahbudin saat diwawancara di atas kapal KN SAR Bima Sena di perairan Tagulandang, Rabu.
Baca juga: 123 pengungsi erupsi Gunung Ruang tiba dengan KRI Kakap di Bitung
Dia mengatakan setelah tiba di Pelabuhan Munte, warga yang dievakuasi nantinya dijemput pemerintah provinsi untuk proses evakuasi berikutnya.
Dia menjelaskan dari 109 korban yang dievakuasi tersebut, tercatat ada 56 orang dewasa, warga lanjut usia 21 orang serta anak-anak dan balita 32 orang.
Seratus lebih pengungsi tersebut berasal dari beberapa desa sekitar Haasi, Mohongsawang, Belehumara, Barangkapehe, desa yang sebagian besar rumahnya mengalami kerusakan pasca erupsi hebat Gunung Ruang.
Warga yang dievakuasi menggunakan KN SAR Bima Sena diberangkatkan dari Pelabuhan Minanga, Kecamatan Tagulandang Utara.
Kapal Basarnas tersebut awalnya merapat di Pelabuhan Tagulandang sejak Selasa malam, dekat dengan Gunung Ruang yang berada di Pulau Ruang.
Kemudian, kapal bergerak dari Pelabuhan Tagulandang menuju Pelabuhan Minanga pada esok harinya untuk mengevakuasi korban erupsi Gunung Ruang. Beberapa jam sebelumnya, KMP Lokongbanua juga mengevakuasi warga ke Pulau Siau.
Baca juga: Warga Tagulandang dievakuasi KMP Lokongbanua menuju Siau pagi ini
Baca juga: Tujuh bandara ditutup sementara akibat erupsi Gunung Ruang
Sebelumnya, Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara kembali berstatus awas level IV setelah kembali erupsi pada hari Selasa pukul 02.35 WITA.
Dalam informasi erupsi Gunung Ruang yang diteruskan Ketua Pos PGA Ruang, Julius Ramopolii dalam grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro' pukul 02.45 WITA, saat laporan tersebut Gunung Ruang dalam kondisi erupsi.
Saat erupsi, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi sementara ini ± 10 menit.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024